"Untuk menjaga citra positif KPU yang sdh terbangun ini, maka sebaiknya DPT tersebut dapat diperbaiki lagi dan KPU tidak perlu tergesa-gesa untuk menetapkan DPT Pemilu 2014," ujar Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo di Jakarta, Senin (4/11/2013).
Tjahjo menuturkan PDI Perjuangan siap membantu KPU untuk memperbaiki data pemilih yang bermasalah. Partainya, kata Tjahjo, sudah pernah menyurati KPU untuk membagi data pemilih yang bermasalah untuk dibantu pencermatannya.
"Tetapi belum direspons positif oleh KPU. Baru pada saat rapat dengan Komisi II, data tersebut diserahkan kepada seluruh partai," ucap Tjahjo.
Anggota Komisi I DPR itu mengungkapkan di dalam data itu masih terdapat data pemilih ganda dan duplikasi Nomor Induk Kependudukan (NIK) di seluruh wilayah Indonesia.
"Jangan sampai permasalahan DPT merusak citra positif KPU," imbuhnya.
KPU bersikeras menetapkan DPT sesuai dengan jadwal yang disepakati terdahulu, yaitu Senin (4/11/2013). Sikap tersebut diambil meski masih banyak tuntutan penetapan DPT dari DPR dan partai politik.
Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay mengatakan, pihaknya tidak menyangkal bahwa masih ada persoalan terkait nomor induk kependudukan (NIK). Soal pemberian NIK kepada pemilih tersebut, kata Hadar, akan diputuskan berdasarkan konsultasi dengan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dan Kementerian Dalam Negeri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.