Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK Persilakan PKB Dompleng Popularitasnya

Kompas.com - 01/11/2013, 18:29 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Tokoh senior Partai Golkar, Jusuf Kalla (JK), mengaku tak masalah jika Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendompleng popularitasnya pada Pemilihan Umum Presiden 2014. Bagi Jusuf Kalla, hal tersebut bukti bahwa dirinya masih diperhitungkan dalam kancah politik nasional.

"Kalau bisa dimanfaatkan, Alhamdulillah, berarti saya punya nilai jual, itu bagus," kata Jusuf Kalla di Kantor Dewan Masjid Indonesia, Jakarta, Jumat (1/11/2013) sore.

Pria yang akrab disapa JK ini melanjutkan, dalam berpolitik, semua pihak harus dapat saling menghargai dan menguntungkan. Atas dasar itu, ia tak keberatan jika PKB mendompleng popularitasnya setelah mengeluarkan putusan resmi akan mengusungnya menjadi calon presiden pada 2014.

"Saling menguntungkan, saling menghargai satu sama lain," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso mempertanyakan keseriusan PKB meminang Jusuf Kalla sebagai calon presiden pada 2014. Ia khawatir, wacana itu muncul karena PKB ingin mendompleng popularitas Jusuf Kalla.

Meski begitu, Priyo menyerahkan semua keputusan kepada JK. "Terserah semua, tapi apakah PKB serius? Atau hanya untuk dompleng," kata Priyo di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (30/10/2013).

Dukungan untuk JK menjadi calon presiden PKB muncul dari hampir seluruh Dewan Pimpinan Wilayah PKB. Dasar pertimbangannya adalah karena JK dianggap memiliki kapabilitas dan kredibilitasnya sebagai negarawan sudah terbukti. JK juga dianggap mampu menangani konflik dan mempersatukan bangsa Indonesia yang beragam dan pluralistik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com