Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU, untuk Apa Kerja Sama dengan Lemsaneg?

Kompas.com - 24/10/2013, 14:34 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Komisi Pemilihan Umum didesak segera menghentikan kerja sama dengan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) untuk mengamankan data pemilu 2014. Penghentian kerja sama itu dinilai untuk menghilangkan kecurigaan publik terhadap KPU dan mencegah prasangka buruk terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Hal itu dikatakan mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (24/10/2013), menyikapi rencana rapat gabungan antara Komisi I, Komisi II, KPU, dan Lemaseng, siang ini.

Hidayat mengatakan, PKS sepakat bahwa data pemilu harus diamankan agar tidak muncul lagi ketidakpercayaan publik seperti Pemilu 2009. Namun, pihaknya berpendapat, menggandeng Lemsaneg bukan solusi.

Hidayat mengatakan, Lemsaneg merupakan lembaga negara di bawah Presiden. Masalahnya, tambah dia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjabat Ketua Umum DPP Demokrat. Kepala Lemnaseg, kata dia, juga seorang perwira tinggi TNI aktif.

"Sangat terkait komando. Kita tidak ingin ini menghadirkan politik yang saling mencurigai, saling mempertanyakan. Jangan sampai Pak SBY dibebani dengan prasangka lain. Sudah terlalu banyak prasangka terhadap Presiden. Jangan ditambah lagi terkait Lemsaneg," kata Hidayat.

Anggota Komisi I itu berpendapat, sebaiknya KPU menggandeng lembaga yang bisa dipercaya seperti Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) atau lembaga akademisi seperti ITB. Menurutnya, sebaiknya Lemnaseg bekerja sesuai tupoksinya.

Mantan Ketua MPR itu lalu menyinggung masalah yang tengah dihadapi KPU, yakni soal Daftar Pemilih Tetap Nasional untuk pemilu 2014. KPU, kata dia, jangan lagi menambah masalah baru dengan mempertahankan kerja sama tersebut.

"Kami akan menolak dan kami akan sampaikan agar KPU segera menghentikan MoU dengan Lemsaneg. Masalah ini mudah diselesaikan, udah enggak usah digandeng Lemnaseg, toh Lemsaneg tidak ingin digandeng-gandeng," pungkas Hidayat.

Seperti diberitakan, KPU menyebut kerjasama dengan Lemsaneg masih bisa dibatalkan sesuai klausul dalam MoU kedua pihak. Ada lima asepk kerja sama antara KPU dan Lemsaneg dalam pengamanan data pemilu 2014 .

Pertama, penyediaan dan pengembangan SDM dalam pengamanan sistem dan jaringan teknologi informasi. Kedua, penyediaan perangkat dan sistem pengamanan data dan informasi.

Ketiga, pengamanan dokumen elektronik dan distribusinya. Keempat, pengamanan data center dan perangkat. Kelima, pengamanan data elektronik dan komunikasi pimpinan KPU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com