Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memikat Para "Pemburu Kekuasaan" dengan Sederet Gelar

Kompas.com - 23/10/2013, 09:41 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Tak sedikit calon wakil rakyat yang mendatangi Desembriar Rosyady menjelang Pemilu 2014. Siapa dia? (Baca: Pria Ini Mengaku Bisa Loloskan Caleg hingga Capres)

Rosyady adalah seseorang yang menyebut dirinya sebagai guru spirititual politik. Para calon wakil rakyat, calon presiden, ataupun calon pejabat publik lainnya, yang datang ke Rosyady, diberikan jaminan akan lolos sesuai harapan.

Ia tak menggunakan nama alias seperti paranormal lainnya. Untuk meyakinkan para calon kliennya, Rosyady "menjual" sederet gelar akademisnya. Dalam brosur praktik jasa untuk pengurusan caleg, pria kelahiran Malang itu mencantumkan namanya menjadi Ust DR H Desembriar Rosyady, SAg, SE, SH, MM, MBA. Ada enam gelar akademis yang menyertai nama Rosyady.

“Saya cantumkan semua supaya orang itu percaya. Saya ini bukan pembohong, bisa dicek saya itu siapa,” kata Rosyady, saat ditemui di kantornya, kawasan Bambu Apus, Jakarta Timur, Senin (14/10/2013).

Rosyady mengatakan, gelar pertama didapatnya ketika menamatkan pendidikan di Fakultas Ekonomi di Universitas Wijaya Putra tahun 1989. Menurutnya, setahun setelah lulus, dia dipercaya menjadi dosen dan memimpin tiga fakultas.

“Semenjak sama saya, awalnya itu kampus mau ambruk jadi punya mahasiswa 700 orang. Jadi dosen, mahasiswa, dan pemimpinnya ya itu saya,” klaim Rosyady.

Selain menimba ilmu di Universitas Wijaya Putra, dia juga belajar di Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel dan lulus tahun 1990. Di sini, Rosyady mendapat gelar Drs.

“Orang banyak nanya kok SE terus Drs, malah ngajar ngaji, akhirnya saya tulis saja SAg dulu kan masih Drs,” imbuhnya.

Untuk gelar Sarjana Hukum didapat Rosyady dari Universitas Tri Tunggal. Gelar master di bidang manajemen didapatnya dari STIE IPWI Jakarta pada tahun 2000. Ia juga sempat menimba ilmu di West Coast Institute of Management and Technology Pert Western Australia Program dan mendapat gelar master of business administration (MBA).

Untuk gelar doktor diraih Rosyady dari Universitas Institut of Professional Management (UIPM) tahun 2002. Dengan mencantumkan banyak gelar, kata Rosyady, dia berusaha menunjukkan kepada kliennya bahwa ia jauh dari penggunaan ilmu hitam yang kerap digunakan paranormal lain.

“Saya tidak pakai ilmu hitam seperti cara Islam saja,” sebut Rosyady.

Rosyady menyadari banyak yang tidak percaya kepadanya. Namun, ia tidak peduli. Jika ada klien yang meragukannya, ia pun mempersilakan agar klien itu segera mengambil kembali uang yang sudah dijaminkan ke bank sebagai tarif jasanya.

“Kerjaan saya juga bukan jadi dukun saja, saya ini juga ceramah, jadi guru ngaji para pejabat. Saya juga yang menemukan metode belajar mengaji 2 jam di QLC (Quran Learning Center) di Buncit itu,” kata dia.

Rosyady mengaku bisa memuluskan langkah seorang caleg, calon gubernur, calon wali kota, calon lurah, hingga calon presiden. Dia mematok tarif yang cukup fantastis mulai dari Rp 50 juta hingga Rp 1 triliun. Dia menjamin 100 persen orang tersebut bisa lolos terpilih.

Baca juga:
Ki Joko Bodo: Cuma Pejabat "Miring" yang ke Paranormal
Klenik Pemilu, Jimat dan Mandi Kembang Bertarif Miliaran
Paranormal Pun Ikut Bertempur Jelang Pemilu 2014

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Mengaku Diuntungkan 'Efek Jokowi' dalam Menangkan Pilpres

Prabowo Mengaku Diuntungkan "Efek Jokowi" dalam Menangkan Pilpres

Nasional
Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Nasional
[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta 'Uang Pelicin' ke Kementan

[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta "Uang Pelicin" ke Kementan

Nasional
Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com