Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi III, Pertanyakan Pencalonan Tunggal Sutarman!

Kompas.com - 13/10/2013, 16:11 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi III DPR RI diminta untuk mempertanyakan alasan pencalonan tunggal Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komjen Pol Sutarman, sebagai Kapolri ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pasalnya, hal ini dapat menuai kontroversi.

Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar menilai, pencalonan tunggal Sutarman tak mendasar. Ia menambahkan, langkah Komisi III mendatangi rumah Sutarman dinilai tidak cukup untuk mengetahui latar belakang penunjukan Sutarman.

"Komisi III harus melempar ke Istana apa alasan dipilihnya Sutarman. Jangan sekadar datang ke rumah dan tanya pengalaman," kata Haris di Sekretariat Kontras, Minggu (13/10/2013).

Haris mengungkapkan, sebelumnya Presiden juga hanya mengajukan Timur Pradopo sebagai calon tunggal Kapolri. Begitu pula pada saat pergantian Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko.

Haris menambahkan, ada empat hal yang seharusnya diperhatikan Presiden sebelum menyerahkan nama Sutarman ke DPR. Keempat hal itu meliputi integritas, legitimasi, akuntabilitas, dan trust building.

Keempat hal itu, kata dia, seharusnya dimiliki seorang calon kapolri agar dapat melaksanakan reformasi birokrasi yang baik di tubuh Polri. "Proses penilaian itu harus disampaikan Presiden kepada masyarakat. Dengan demikian, publik dapat menilai dan mengukur layak atau tidaknya seseorang menjadi kapolri," katanya.

Ia menambahkan, jika masyarakat dan DPR menilai Sutarman tidak dapat memenuhi keempat aspek tersebut, maka pencalonannya dapat digugurkan. Maka itu, Presiden harus mengajukan kembali calon pengganti Sutarman.

Seperti diketahui, selain Sutarman, Komisi Kepolisian Nasional sebelumnya juga telah mengajukan nama pengganti Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo. Mereka adalah Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Anang Iskandar, Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol) Komjen Budi Gunawan, dan Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Irjen Badrodin Haiti.

Sementara, di jajaran jenderal bintang dua, ada Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal (Irjen) Putut Eko Bayu Seno, Kadiv TI Irjen Tubagus Anis Angkawijaya, Wakabareskrim Polri Irjen Anas Yusuf, Kapolda Bali Irjen Arif Wachjunadi, Kapolda Sumatera Selatan Irjen Saud Usman Nasution, Kakorlantas Polri Irjen Pudji Hartanto, dan Kepala Divisi Hukum Polri Irjen Anton Setiadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com