Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: Mesti Ada Presiden Perempuan Lagi

Kompas.com - 09/10/2013, 16:44 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berharap kaum perempuan mau terjun ke dunia politik. Bahkan, Megawati berharap kelak ada perempuan lain yang menjadi presiden setelah dirinya.

"Mesti ada presiden perempuan lagi. Tapi, enggak tahu tahun berapa," kata Megawati saat diskusi Perempuan dan Peradaban Indonesia di Kantor DPP PDI Perjuangan di Jakarta, Rabu (9/10/2013).

Diskusi dihadiri Direktur Megawati Institute Musdah Mulia, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, politisi PDI-P Rieke Diah Pitaloka, dan para aktivis perempuan lain.

Megawati mengatakan, perempuan bisa memperjuangkan haknya melalui parpol, apalagi dengan menjadi legislator. Ia meminta perempuan jangan hanya menggerutu, tetapi tidak bergerak.

"Urusan cabai itu urusan politik loh," katanya.

Harapan Megawati itu muncul setelah melihat pengalaman penjaringan kader PDI-P untuk masuk dalam daftar calon anggota legislatif beberapa waktu lalu. Menurut Megawati, perempuan hanya menuntut agar parpol memenuhi 30 persen kuota perempuan dalam daftar caleg. Namun, ketika diminta masuk sebagai caleg, mereka menolak dengan berbagai alasan.

Dalam diskusi itu, Megawati juga menjawab cemoohan berbagai pihak atas kritiknya selama ini terhadap berbagai hal, terutama kepada kaum perempuan. Ia mengaku mengkritik agar menjadi lebih baik.

"Apa kepentingan saya? Suami saya Ketua MPR (almarhum Taufiq Kiemas). Hidup saya sudah sangat cukup. Dipikirnya Ibu Mega mencari citra. Yah, hari gini masih cari citra," pungkas Presiden ke-5 RI itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com