Pasalnya, Pieter kerap marah ketika coba diingatkan. Seorang petugas Pamdal yang menolak dituliskan namanya menuturkan, Pieter sering kali memarkir mobil BMW X6 hitam dengan pelat nomor B 2 YD di lahan parkir pimpinan DPR.
Sejumlah petugas kerap mengingatkan bahwa lahan parkir tersebut khusus untuk pimpinan DPR dan MPR. Namun, bukannya memindahkan mobil, Pieter malah membalasnya dengan omelan.
Merasa tegurannya tak pernah diindahkan, para petugas Pamdal akhirnya memilih membiarkan Pieter memarkirkan mobil mewahnya tersebut. Menurut para petugas Pamdal, Pieter selalu menyetir sendiri tanpa bantuan sopir pribadi.
"Dia (Pieter) sering markir di situ. Ya gimana, kalau ditegur malah kita yang diomelin. Kan dia (Pieter) anggota (DPR)," tuturnya.
Dalam rapat pengesahan Ketua Komisi III, Pramono Anung yang memimpin rapat menyampaikan "pesan khusus". Setelah menjadi Ketua Komisi III, Pieter diminta tidak memarkirkan kendaraan pribadinya di tempat parkir khusus pimpinan DPR.
"Setelah jadi Ketua Komisi, Pak Pieter jangan parkir mobil di tempat pimpinan. Saya bingung, ini mobil BMW mobilnya siapa, saya begitu mau parkir jadi bingung, dan sekarang saya baru tahu kalau itu mobilnya Pak Pieter," kata Pramono.
Mendengar itu, Pieter sontak tertunduk sambil menahan tawanya. Sementara anggota yang lain ikut berceletuk.
"Pimpinan, mungkin ini pesan agar Ketua Komisi diberikan tempat parkir khusus," kata anggota Komisi III dari Fraksi PKS, Nasir Djamil.
Pieter membantah sering mendamprat petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) saat diingatkan bahwa ia memarkir mobil pribadinya di tempat yang salah.
Sebaliknya, ia mengaku selalu akrab dengan semua Pamdal yang bertugas di Kompleks Gedung Parlemen (baca: Ketua Komisi III Bantah Sering Marahi Pamdal)