Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasek: Jangan Sampai Laci-laci Pejabat Juga Disusupi Narkoba

Kompas.com - 08/10/2013, 14:19 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat, Gede Pasek Suardika, meminta pihak berwenang menelusuri keberadaan ganja dan sabu yang terdapat di ruang kerja Ketua Mahkamah Konstitusi nonaktif Akil Mochtar. Hal ini dilontarkan Pasek setelah Badan Narkotika Nasional (BNN) menyatakan Akil negatif menggunakan narkoba.

Pasek menjelaskan, perlu dicari tahu mengenai latar belakang adanya ganja dan sabu di ruang kerja Akil. Mantan Ketua Komisi III itu yakin, benda-benda tersebut ada di tempat ditemukan bukan tiba-tiba, melainkan ada pihak yang menyusupkannya.

"Yang perlu dikejar, ada apa di dalam itu? Kenapa barang itu bisa di dalam? Jangan-jangan itu bagian dari upaya menjatuhkan Akil ke titik terendah," kata Pasek, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (8/10/2013).

KOMPAS/LUCKY PRANSISKA Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar meninggalkan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi seusai menjalani pemeriksaan, Kamis (3/10). Akil tertangkap tangan menerima suap dan menjadi tersangka dalam kasus dugaan suap sengketa pemilihan umum kepala daerah Kabupaten Lebak, Banten dan Gunung Mas, Kalimantan Tengah.

Bagi Pasek, BNN dan kepolisian merupakan pihak yang harus bertanggung jawab menguak misteri narkoba yang disita dari ruang kerja Akil. Politisi Partai Demokrat ini tak ingin bila Akil dihakimi secara berlebihan atas kesalahan yang tak diperbuatnya.

"Benda itu kan tidak berupa santet, bisa terbang dan tiba-tiba ada, pasti ada yang naruh. Tugas negara untuk memastikan itu. Ini bisa membunuh orang, semua laci pejabat bisa-bisa akan diisi macem-macem kan," tandasnya.

Sebelumnya, BNN menyatakan, hasil tes terhadap urine dan rambut Ketua MK nonaktif Akil Mochtar negatif mengandung narkoba. Tes ini dilakukan menyusul temuan narkoba di ruang kerja Akil, di Gedung MK, Jakarta Pusat, saat digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (3/10/2013) lalu.

BNN tetap akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mencari tahu siapa pemilik barang tersebut. Selain itu, BNN juga akan menyelidiki bagaimana barang tersebut ada di ruang kerja Akil. Untuk melakukan penyelidikan lanjutan, BNN akan berkoordinasi dengan Mabes Polri dan KPK. BNN juga berencana untuk memeriksa semua hakim konstitusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Nasional
AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Nasional
Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com