Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Diminta Segera Beri Kepastian soal Pergantian Kapolri

Kompas.com - 27/09/2013, 12:10 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diminta memberikan kejelasan mengenai pergantian Kepala Polri. Tidak jelasnya pergantian pemimpin Polri dinilai berdampak negatif bagi kinerja Polri maupun keamanan nasional.

"Kalau mau diganti, ya segera diganti. Kalau tidak, ya diumumkan saja," kata pengamat kepolisian dari Universitas Indonesia, Bambang Widodo Umar, ketika dihubungi, Jumat (27/9/2013).

Seperti diberitakan, Presiden melalui Juru Bicara Julian Aldrin Pasha pernah mengatakan, Presiden akan mempercepat pergantian Kapolri dengan alasan memberi waktu bagi pejabat baru untuk mempersiapkan pengamanan Pemilu 2014.

Julian menyebutkan, Presiden akan menyampaikan calon kapolri kepada DPR awal September 2013. Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo baru akan pensiun pada Januari 2014. Namun, hingga saat ini nama calon kapolri belum diserahkan.

Bambang berpendapat, Kapolri memang sudah seharusnya diganti jika melihat kinerja jajaran kepolisian di bawah kepemimpinan Timur. Selama ini, kejahatan meningkat, kerusuhan terjadi di berbagai daerah, hingga masih maraknya kasus korupsi di tubuh kepolisian.

Selain itu, tambah pengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian itu, ketidakjelasan pergantian Kapolri membuat para pejabat teras Polri ragu untuk mengajukan program kepada Kapolri. Dikhawatirkan, jika dilakukan pergantian, Kapolri baru nanti belum tentu mendukung usulan program.

"Bagi masyarakat bisa menduga-duga ada permainan politik di balik tidak segeranya dilaksanakan pergantian Kapolri. Ini yang sering dikhawatirkan oleh banyak pihak, jangan sampai polisi mudah dipolitisasi oleh kepentingan kelompok politik tertentu," kata Bambang.

"Jadi, Presiden atau melalui juru bicaranya tegas saja umumkan diganti atau tidak. Kalau menurut saya, perlu diganti. Kondisi organisasi Polri tidak terkendali. Tapi kalau pikiran politik kan beda lagi," tambah Bambang kemudian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com