Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden SBY Kunjungi Pulau Komodo

Kompas.com - 13/09/2013, 07:28 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono dan rombongan akan melakukan kunjungan ke Nusa Tenggara Timur, Jumat (13/9/2013).

Presiden akan bertolak ke Bandara Komodo, Labuan Bajo, dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pukul 07.30 WIB,. Dari sana, Presiden dan rombongan akan menuju Pulau Komodo menggunakan KRI Beladu.

KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Sejumlah kapal berlabuh di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Barat, Senin (4/6/2012). Dari sinilah para wisatawan akan dibawa menggunakan kapal menuju sejumlah pulau yang menjadi habitat alami satwa endemik Komodo, seperti Pulau Rinca, Pulau Komodo, Nusa Kode, dan Gili Motang.

Mengutip Situs Sekretariat Kabinet, Presiden akan melihat Komodo dan Balai Taman Nasional Komodo (BTNK). Presiden juga dijadwalkan menandatangani prasasti sebagai tanda dimulainya pengoperasian Kantor Pelayanan Bersama Tim CIQP (Custom, Immigration, Quarantine, and Port) dan Taman Nasional Komodo.

Presiden juga akan menyaksikan penyerahan plakat Taman Nasional Komodo sebagai The New 7 Wonder of Nature dari mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla kepada Gubernur NTT Frans Lebu Raya.

Setelah itu, Presiden akan bermalam di Hotel Jayakarta Labuan Bajo. Pada Sabtu (14/9/2013), Presiden akan menghadiri puncak Sail Komodo 2013. Berbagai atraksi akan digelar.

Sebelumnya, landasan Bandara Komodo Labuan Bajo sudah diperpanjang dari 1.850 meter menjadi 2.150 meter. Dengan demikian, pesawat berbadan lebar seperti Boeing 737 sudah bisa mendarat di bandara itu.

Sebelum diperpanjang, jika ingin ke Pulau Komodo, Presiden harus terlebih dulu menuju Tambolaka, Sumba Barat Daya dan melanjutkan perjalanan ke Labuan Bajo dengan pesawat jenis Foker.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com