Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin Lebih Pilih Rhoma ketimbang Mahfud

Kompas.com - 12/09/2013, 16:04 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Setidaknya, ada dua tokoh yang dilirik Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk diusung sebagai calon presiden pada Pemilu 2014, yakni mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, dan musisi dangdut Rhoma Irama. Namun, secara pribadi, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin mengaku, dirinya lebih mendukung Rhoma maju sebagai capres.

"Saya sih condongnya ke Rhoma," kata Cak Imin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (12/9/2013).

Muhaimin mengungkapkan, dirinya lebih kepincut raja dangdut tersebut ketimbang mantan penjaga konstitusi lantaran Rhoma lebih dulu bekerja dibanding Mahfud. Contohnya, lanjut Muhaimin, Rhoma sudah mengampanyekan diri sebagai capres di berbagai daerah. Salah satunya, baliho besar berisi gambar Rhoma dan tulisan capres yang dipasang di kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan.

Meski demikian, Cak Imin mengatakan, pihaknya masih akan melihat perkembangan ke depan, terutama menunggu hasil Pemilu Legislatif 2014. Hasil pileg yang bakal menentukan bisa tidaknya parpol mengusung pasangan capres-cawapres.

"Pokoknya dua itu maju dulu. Nanti habis pileg kita putusin lewat aturan mekanisme internal," kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu.

Seperti diberitakan, Mahfud telah menolak ajakan Komite Konvensi Capres Partai Demokrat untuk menjadi peserta konvensi. Ia menilai, mekanisme konvensi hingga penetapan capres tidak jelas. Belakangan, ia mengaku ingin maju di pilpres dengan kendaraan PKB.

Mahfud memilih PKB lantaran pernah menjadi kader PKB sebelum menjadi Ketua MK pada tahun 2008. Selain itu, ia merasa senyawa dengan jiwa politik Nahdlatul Ulama dan PKB. Sebaliknya, Rhoma sudah lama mendeklarasikan diri sebagai bakal capres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com