Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono Edhie: Sulit, Hanya Andalkan Kedekatan dengan Penguasa

Kompas.com - 05/09/2013, 19:06 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo, mengatakan, kedekatan dengan penguasa saja tidak cukup dijadikan modal untuk menjadi presiden Republik Indonesia.

Hal itu diungkapkan Pramono yang tiba-tiba hadir di Kompleks Parlemen, Kamis (5/9/2013). Pramono datang bersama dengan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas. Mereka berdua melakukan pertemuan di kantor Fraksi Partai Demokrat di lantai 9.

Saat ditanyakan soal kedatangannya ke Parlemen, Pramono mengaku hanya rapat soal pembinaan kader-kader di daerah pemilihan. Pernyataannya ini untuk mengklarifikasi pertanyaan wartawan soal penggalangan dukungan Pramono terkait Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat yang diikutinya.

Ketika ditanyakan soal konvensi, Pramono justru berkomentar soal kedekatannya dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pramono merupakan adik ipar dari Presiden SBY. "Andai seseorang hanya mengandalkan kedekatan dangan sang penguasa tanpa modal menjadi presiden Indonesia, sulit," kata Pramono.

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu pun mengaku tak akan mengotak-ngotakkan diri meski ada faksi di internal Partai Demokrat. "Saya melihat dan berkomunikasi dengan kader-kader mereka tidak merasa terpecah. Kalau dukungan boleh, tapi jangan terpecah. Kalau ini semakin kuat kan Partai Demokrat makin besar," imbuh Pramono.

Terkait dengan persiapan pelaksanaan konvensi, Pramono menuturkan dirinya kini tengah mempersiapkan tim sukses. Tim sukses ini yang nantinya membantu meningkatkan elektabilitas Pramono yang kini masih rendah. Pramono yakin dia bisa mengalahkan elektabilitas Jokowi yang kini tengah meroket. "Perjalanan masih panjang, harus optimis," ucapnya.

Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat telah menetapkan 11 peserta. Seluruh peserta ini akan dideklarasikan dalam acara launching Konvensi Partai Demokrat pada tanggal 15 September mendatang.

Kesebelas orang itu adalah anggota Badan Pemeriksa Keuangan Ali Masykur Musa, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, anggota Dewan Pembina PD Pramono Edhie Wibowo, Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang, dan Ketua DPR RI Marzuki Alie. Selain itu, ada juga anggota Dewan Pembina PD Hayono Isman, Ketua DPD Irman Gusman, mantan Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto, Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Nasional
Mensos Risma: Belum Semua Warga di Zona Merah Gunung Marapi Bersedia Direlokasi

Mensos Risma: Belum Semua Warga di Zona Merah Gunung Marapi Bersedia Direlokasi

Nasional
Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang jika Maju pada Pilkada, Ini Alasannya

Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang jika Maju pada Pilkada, Ini Alasannya

Nasional
Jadi Perantara Kebaikan, Dompet Dhuafa Siap Terima Hibah dari NAMA Foundation untuk Kaum Dhuafa

Jadi Perantara Kebaikan, Dompet Dhuafa Siap Terima Hibah dari NAMA Foundation untuk Kaum Dhuafa

Nasional
Kemenkes: Waspadai MERS-CoV, Jemaah Haji Mesti Hindari Kontak dengan Unta

Kemenkes: Waspadai MERS-CoV, Jemaah Haji Mesti Hindari Kontak dengan Unta

Nasional
Bocorkan Duet Khofifah-Emil pada Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

Bocorkan Duet Khofifah-Emil pada Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

Nasional
Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Nasional
RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

Nasional
Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Nasional
Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Nasional
Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Nasional
Polri Pastikan Kasus Pembunuhan 'Vina Cirebon' Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Polri Pastikan Kasus Pembunuhan "Vina Cirebon" Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Nasional
KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com