Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/08/2013, 16:03 WIB
Ummi Hadyah Saleh

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Tepat satu tahun penyerangan terhadap penganut Syiah di Sampang menjadi persoalan yang belum bisa diselesaikan secara tuntas. Hal ini diungkapkan Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y Thohari, dalam sambutannya tentang Laporan Tim Temuan dan Rekomendasi (TTR) Syiah Sampang di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta, Senin (26/08/2013).

Menurut Hajriyanto, saat ini masih terjadi diskriminasi terhadap kelompok minoritas terkait hak-hak rakyat atau hak konstitusional warga negara. Kelompok minoritas ini termasuk di bidang keagamaan, orientasi seksual, suku atau budaya.

"Meskipun sama-sama menjadi warga negara Indonesia, kaum minoritas keagamaan masih mengalami kesulitan untuk menjalankan keyakinan dan agama yang diyakini dan dianutnya, " ujar Hajriyanto.

Ia menuturkan, kasus penyerangan warga Syiah Sampang dan pengusiran mereka yang tinggal di GOR Sampang adalah hal yang memprihatinkan. "Mereka yang telah berdiam diri di GOR Sampang kurang lebih sepuluh bulan. Beberapa waktu lalu dipaksa dipindahkan ke rumah susun di Sidoarjo karena alasan keamanan," kata Hajriyanto.

Ia mengungkapkan, negara, sesuai Konstitusi, wajib melindungi kebebasan beragama dan berkeyakinan bagi seluruh warga negaranya. Selain itu, kata Hajriyanto, pengusiran warga Syiah dari Sampang menunjukkan bahwa visi kebangsaan yang dianut Indonesia masih lemah.

"Visi kebangsaan mestinya dimiliki oleh semua warga negara Indonesia yang mengakui bahwa semua rakyat Indonesia berkedudukan sama di depan hukum dan berhak mendapatkan perlindungan dari pemerintah," katanya.

Hajriyanto menegaskan, masih banyak warga negara bahkan pejabat negara yang tidak memahami manfaat empat pilar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI adalah pilar yang bisa dijadikan pedoman dan arah membentuk dan menguatkan visi kebangsaan kita yaitu visi menghargai kebhinekaan dan menjunjung tinggi hak-hak konstitusional," ucap Hajriyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com