JAKARTA, KOMPAS —
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menolak menanggapi pemberitaan surat kabar Australia, The Age dan The Sydney Morning Herald, yang menyatakan komunikasi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat pertemuan G-20 di Inggris pada 2009 disadap oleh pihak Australia.

Menjawab pertanyaan pers seusai acara buka puasa di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (30/7/2013), Menhan mengatakan, ”Persoalan itu tengah kita dalami mengingat surat kabar Australia itu mengutip sumber anonim dari intelijen dan Kementerian Luar Negeri. Kita perlu mengetahui lebih dulu siapa sumber anonim yang membocorkan informasi tersebut kepada surat kabar Australia itu. Bisakah sumber anonim itu dipercaya?”

Purnomo menegaskan, ”Sebelum sumber anonim itu diketahui, saya anggap informasi tersebut hanya merupakan rumor dan kita tak menanggapi rumor.”

Steril

Menhan menjelaskan, saat menghadiri G-20 di Inggris itu, Presiden menginap di Istana Buckingham, kediaman resmi Ratu Inggris Elizabeth II, yang tentu steril atau bebas dari penyadapan. Dengan demikian, menurut Menhan, sulit untuk langsung memercayai informasi yang dimuat di surat kabar Australia itu sebelum mengetahui siapa sesungguhnya sumber anonim tersebut.

”Kalau kita langsung menanggapi berita itu dengan melayangkan protes kepada Pemerintah Australia, tentunya kita akan ditertawakan karena memercayai rumor,” ujar Menhan.

Menhan juga mengemukakan, ia baru saja berkunjung ke Australia dan mengadakan konferensi pers di akhir acara itu. Namun, tak ada satu pun wartawan yang mengajukan pertanyaan mengenai berita penyadapan yang dimuat surat kabar The Age dan The Sydney Morning Herald.

”Kan aneh.... Kalau berita itu dianggap benar, tentunya saya akan dicecar wartawan Australia mengenai berita penyadapan itu,” ujar Menhan.

Berita tentang penyadapan itu kali pertama muncul dalam pemberitaan surat kabar Inggris, The Guardian, 17 Juni lalu. Dalam artikel itu disebutkan, Pemerintah Inggris telah memerintahkan penyadapan terhadap setiap komunikasi internet dan panggilan telepon para anggota delegasi G-20 yang hadir. Indonesia adalah salah satu anggota G-20 dan Presiden Yudhoyono hadir dalam KTT G-20 di London.

Berita di The Age dan The Sydney Morning Herald secara spesifik menyebutkan, Pemerintah Australia menyadap komunikasi Presiden Yudhoyono. (JL)