Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/07/2013, 18:05 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama PT Indoguna Utama Maria Elizabeth Liman ditegur berkali-kali oleh hakim ketika hadir sebagai saksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, untuk terdakwa Luthfi Hasan Ishaaq dalam kasus dugaan korupsi pengaturan kuota impor daging sapi, Senin (29/7/2013). Pasalnya, saat memberi kesaksian, Elizabeth kerap menggunakan bahasa Inggris.

Ketika itu, hakim tengah menggali keterangan Maria terkait adanya pertemuan di Medan dengan Menteri Pertanian Suswono, Luthfi, dan Ahmad Fathanah pada 10 Januari 2013. Hakim terus menanyakan apa yang dilakukan atau dibicarakan Elizabeth selama di Medan. Elizabeth pun menjawab tidak melakukan banyak hal, termasuk membicarakan rencana penambahan kuota impor daging.

"Nothing to do with them," jawab Elizabeth kepada hakim I Made Hendra Kusuma.

Hakim pun langsung meminta Elizabeth menggunakan bahasa Indonesia.

"Tolong pakai Bahasa Indonesia, meskipun Anda bisa bahasa Inggris," tegur hakim.

Elizabeth pun langsung meminta maaf. Menurutnya, ucapan itu spontan keluar begitu saja dari mulutnya.

"Otaknya ini enggak beres, Pak," kata Elizabeth.

Elizabeth melanjutkan, pertemuan itu hanya untuk membahas mahalnya harga daging impor dan maraknya penjualan bakso menggunakan daging celeng.

"Tidak ada apa-apa. Karena sekitar 10 menit datang Pak Menteri. Disampaikan makalah, kenapa harga daging tinggi," terangnya.

Menurut Elizabeth, pertemuan itu diatur oleh pengusaha Elda Devianne Adiningrat. Hakim pun menegaskan kepada Elizabeth mengenai maksud pertemuan dengan Menteri Pertanian. Elizabeth kembali menjawab pertemuan ke Medan hanya fokus membahas penyebab harga daging tinggi.

"Bicara apa sebabnya harga daging tinggi. Kita concern itu, Pak" katanya.

Elizabeth mengaku baru mengenal Elda selama sekitar 1 bulan. Namun, saat itu Elizabeth langsung memercayai Elda yang merupakan komisaris PT Radina Biodicipta. Terlerbih lagi, Elda juga menjabat Ketua Asosiasi Perbenihan Indonesia. Atas keterangannya dalam persidangan, Elizabeth meminta hakim untuk mengonfrontasi nama-nama yang disebutnya.

"Bagaimana kalau dikonfrontir saja ya, Pak, supaya everything is semuanya clear, Pak," ujar Elizabeth yang kembali menggunakan bahasa Inggris dalam kesaksiannya.

Jawaban Elizabeth itu membuat hakim menahan tawa, termasuk para hadirin di persidangan. Hakim kembali menegur Elizabeth untuk menggunakan bahasa Indonesia.

"Bahasa Indonesia saja. Nanti kita kronfontir, ya," ujar Ketua Majelis Hakim Gusrizal.

Seperti diberitakan, dalam pertemuan di Medan, Maria diduga meyakinkan Menteri Pertanian Suswono agar menambah jatah kuota impor daging sapi. Setelah pertemuan itu, Elizabeth memberikan Rp 1 miliar kepada Ahmad Fathanah. Namun, Elizabeth membantah kalau pemberian itu disebut berkaitan dengan upaya penambahan kuota impor daging sapi untuk PT Indoguna.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

900 Petugas Haji Ikut Bimtek, Beda Pola dengan Tahun Lalu

900 Petugas Haji Ikut Bimtek, Beda Pola dengan Tahun Lalu

Nasional
Proses Sengketa Pemilu Berlangsung Jelang Lebaran, Pegawai MK Disumpah Tak Boleh Terima Apa Pun

Proses Sengketa Pemilu Berlangsung Jelang Lebaran, Pegawai MK Disumpah Tak Boleh Terima Apa Pun

Nasional
Budi Arie Mengaku Belum Dengar Keinginan Jokowi Ingin Masuk Golkar

Budi Arie Mengaku Belum Dengar Keinginan Jokowi Ingin Masuk Golkar

Nasional
PKB Ingin Hasil Pemilu 2024 Diumumkan Malam Ini

PKB Ingin Hasil Pemilu 2024 Diumumkan Malam Ini

Nasional
Hasto Bilang Suara Ganjar-Mahfud Mestinya 33 Persen, Ketum Projo: Halusinasi

Hasto Bilang Suara Ganjar-Mahfud Mestinya 33 Persen, Ketum Projo: Halusinasi

Nasional
KPK Duga Pelaku Korupsi di PT PLN Rekayasa Anggaran dan Pemenang Lelang

KPK Duga Pelaku Korupsi di PT PLN Rekayasa Anggaran dan Pemenang Lelang

Nasional
Prabowo-Gibran Menang di Jawa Barat, Raih 16,8 Juta Suara

Prabowo-Gibran Menang di Jawa Barat, Raih 16,8 Juta Suara

Nasional
KPK Usut Perkara Baru di PLN Unit Sumatera Bagian Selatan Terkait PLTU Bukit Asam

KPK Usut Perkara Baru di PLN Unit Sumatera Bagian Selatan Terkait PLTU Bukit Asam

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Data Aman meski Sirekap Terhubung Server Luar Negeri

Menko Polhukam Pastikan Data Aman meski Sirekap Terhubung Server Luar Negeri

Nasional
Soal Maksud Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Budi Arie: Kita Perlu Persatuan

Soal Maksud Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Budi Arie: Kita Perlu Persatuan

Nasional
MER-C Indonesia Kirim 11 Relawan Medis ke Gaza

MER-C Indonesia Kirim 11 Relawan Medis ke Gaza

Nasional
Projo Bilang Kaesang dan Erina Tak Maju Pilkada 2024

Projo Bilang Kaesang dan Erina Tak Maju Pilkada 2024

Nasional
Dapat Restu Jokowi, Sekretaris Pribadi Iriana Maju Pilwalkot Bogor 2024

Dapat Restu Jokowi, Sekretaris Pribadi Iriana Maju Pilwalkot Bogor 2024

Nasional
Rapat dengan DPR, Risma Dicecar soal Banjir Bansos Jelang Pencoblosan

Rapat dengan DPR, Risma Dicecar soal Banjir Bansos Jelang Pencoblosan

Nasional
Tiga Anak Mantan Presiden Raup Suara Besar di Pileg: Trah Soekarno, Soeharto, dan SBY

Tiga Anak Mantan Presiden Raup Suara Besar di Pileg: Trah Soekarno, Soeharto, dan SBY

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com