Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalau Yusril Capres, Pasangannya Harus Orang Jawa

Kompas.com - 28/07/2013, 19:00 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Yusril Ihza Mahendra dinilai sebagai salah seorang yang pantas maju menjadi capres pada Pilpres 2014. Yusril dianggap cukup kompeten, terutama dengan latar belakangnya sebagai pakar hukum tata negara.

"Tapi kalaupun beliau maju, wakilnya harus orang Jawa," kata Pengusaha nasional yang juga ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Oesman Sapta Odang.

Hal itu dikatakannya saat memberi sambutan pada acara buka puasa dan silaturrahim kebangsaan bersama Yusril Ihza Mahendra di Balai Kartini, Jakarta, Minggu (28/7/2013).

Menurut Sapta, orang dengan latar belakang suku Melayu masih sulit dan butuh usaha lebih untuk menjadi presiden. Hal itu, kata dia, karena secara jumlah orang Melayu jumlahnya sedikit.

"Masalah apa?  Masalah jumlah. 60 Persen adalah orang Jawa, orang Melayu cuma 6,5 persen," ujarnya.

Namun, Oso (sapaan Oesman Sapta) yakin, orang Indonesia telah dewasa dan bijak dalam menentukan pilihannya. Dia yakin pilihan pada pemimpin tidak lagi berdasarkan nilai-nilai primordial.

Dalam acara silaturahmi tersebut hadir pula penulis kenamaan asal Belitung, Andrea Hirata. Sama seperti Oso, penulis novel Laskar Pelangi ini juga menginginkan hal yang sama agar Yusril dapat maju sebagai calon presiden.

"Saya tidak begitu tahu politik, tapi kalau orang Belitung bisa sampai jadi presiden, kenapa tidak," ungkapnya.

Selain Yusril, Oso, dan Andrea, sejumlah tokoh-tokoh yang hadir dalam acara tersebut di antaranya mantan Ketua Umum Partai Bintang Reformasi Bursa Zarnubi, mantan anggota DPR Lukman Hakim dan salah satu hakim MK Hamdan Zulfa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin 'Presidential Club' Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin "Presidential Club" Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com