Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen Golkar Ingatkan Rano Karno dan Atut soal Komitmen

Kompas.com - 24/07/2013, 01:33 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur Banten Rano Karno dikabarkan sempat berniat mundur dari jabatannya lantaran sudah tidak sejalan dengan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham meminta mereka berdua mengingat komitmen saat berkoalisi dan tidak pecah kongsi sebelum habis masa jabatannya.

"Saya punya keyakinan tidak akan putus di tengah jalan. Yang namanya suami istri, kalaupun ada riak, masa langsung (bercerai). Namanya tokoh, masa komitmen yang ada (dilupakan), kan bisa dibicarakan dengan baik. Kalau ada masalah, diselesaikanlah," ujar Idrus seusai peringatan hari lahir Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Cikini, Jakarta, Selasa (23/7/2013).

Idrus meminta, baik Atut maupun Rano menyadari perannya sebagai pemimpin pemerintahan di Provinsi Banten. Dia mengingatkan keduanya harus tetap pada cita-cita awal koalisi, yaitu menyejahterakan rakyat. "Jangan sampai persoalan teknis mengganggu atau menghambat perwujudan janji-janji politik yang sudah disampaikan," tegas Idrus.

Idrus mengaku belum tahu akar persoalan antara Atut dan Rano. Dia mengaku tahu soal kabar konflik pasangan tersebut justru dari pemberitaan media massa. Menurut Idrus, kabar tersebut juga tak akan begitu saja dibahas dalam forum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.

"Yang pasti Atut belum atau tidak menyampaikan ke DPP. Tapi memang kami (Partai Golkar) biasanya begitu. Sepanjang Anda bisa menyelesaikan kenapa harus ke DPP? Kami percaya Atut," tutur mantan anggota Komisi II DPR itu.

Sebelumnya, politisi PDI Perjuangan, Dedi Gumelar (Miing), mengatakan, Rano Karno sempat ingin mengundurkan diri dari jabatannya karena sejumlah alasan. Menurut dia, keinginan Rano itu juga telah sampai ke Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Berdasarkan pengakuan Rano, kata Dedi, keinginan mundur itu karena Rano merasa tak dianggap sebagai Wakil Gubernur Banten. Rano, lanjut dia, berpendapat bahwa Atut tak memberi porsi yang selayaknya bagi wakilnya.

Dedi berharap pengakuan Rano itu mendapat perhatian Atut. "Kalau terlintas keinginan mundur dari Rano, berarti ada yang tidak nyaman," ujar Miing yang kini maju sebacai calon wali kota Tangerang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tesenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tesenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com