Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Rizieq Shihab, Demokrat: FPI "Ngawur"!

Kompas.com - 23/07/2013, 12:04 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan menilai, pernyataan yang dilontarkan Ketua Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab "ngawur" dalam merespons Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam keterangan tertulisnya, Rizieq mempertanyakan Presiden yang mengingatkan FPI untuk tidak melakukan tindak kekerasan dan main hakim sendiri. Ia bahkan menyebut Presiden sebagai pecundang.

Hal ini terkait bentrok antara FPI dan warga Kendal, Jawa Tengah, pekan lalu.

"Menyebut Presiden RI pecundang gara-gara memberi teguran, jelas FPI ngawur. FPI tak bisa menantang Presiden yang harus berdiri di atas semua golongan. Habib Rizieq nyata keliru bersikap," ujar Ramadhan, di Jakarta, Selasa (23/7/2013).

Menurutnya, pada peristiwa yang terjadi di Kendal, FPI telah melakukan sweeping dan berpatroli secara provokatif hingga akhirnya terjadi bentrok dengan warga. Hal ini, kata Ramadhan, sangat memprihatinkan, apalagi terjadi di bulan suci Ramadhan.

Islam, kata dia, tak pernah mengajarkan kekerasan atau bertindak provokatif. Menurutnya, teguran Presiden SBY soal ricuh Kendal oleh FPI sudah tepat. Kepala Negara layak menegur ormas yang menabrak aturan dan ketertiban. Ramadhan mengatakan, negara tak boleh kalah berhadapan dengan elemen yang menggunakan kekerasan.

"Jika dibiarkan, FPI sweeping dan negara mendiamkan, bisa jadi preseden buruk. Sweeping ala FPI, apa pun alasannya, jelas mengangkangi hukum. Ada kepolisian jika terjadi pelanggaran hukum," kata Ramadhan.

Lebih lanjut, Ramadhan mendesak agar FPI dan Rizieq Shihab bisa menarik kembali ucapan kasarnya terhadap Presiden.

"Di Bulan Ramadhan, sesama Muslim biasa bermaafan jika terjadi khilaf. Kecaman Rizieq Shihab atas Presiden kontraproduktif terhadap FPI sendiri," kata Ketua Komisi I DPR ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Juli 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Juli 2024

Nasional
Laporkan Persoalan PDN, Menkominfo Bakal Ratas dengan Jokowi Besok

Laporkan Persoalan PDN, Menkominfo Bakal Ratas dengan Jokowi Besok

Nasional
PDN Diretas, Puan: Pemerintah Harus Jamin Hak Rakyat atas Keamanan Data Pribadi

PDN Diretas, Puan: Pemerintah Harus Jamin Hak Rakyat atas Keamanan Data Pribadi

Nasional
TB Hasanuddin Titipkan 'Anak' Bantu BSSN Buru 'Hacker' PDN

TB Hasanuddin Titipkan "Anak" Bantu BSSN Buru "Hacker" PDN

Nasional
Prabowo Ungkap Arahan Jokowi untuk Pemerintahannya

Prabowo Ungkap Arahan Jokowi untuk Pemerintahannya

Nasional
Bantah PKS Soal Jokowi Sodorkan Namanya Diusung di Pilkada Jakarta, Kaesang: Bohong

Bantah PKS Soal Jokowi Sodorkan Namanya Diusung di Pilkada Jakarta, Kaesang: Bohong

Nasional
Diwarnai Demo Udara, KSAL Sematkan Brevet Kehormatan Penerbal ke 7 Perwira Tinggi

Diwarnai Demo Udara, KSAL Sematkan Brevet Kehormatan Penerbal ke 7 Perwira Tinggi

Nasional
Data PDN Tidak 'Di-back Up', DPR: Ini Kebodohan, Bukan Masalah Tata Kelola

Data PDN Tidak "Di-back Up", DPR: Ini Kebodohan, Bukan Masalah Tata Kelola

Nasional
Didesak Mundur dari Menkominfo Buntut Peretasan PDN, Budi Arie: Tunggu Saja

Didesak Mundur dari Menkominfo Buntut Peretasan PDN, Budi Arie: Tunggu Saja

Nasional
Dalam Rapat, DPR Tanyakan Isu Adanya Kelalaian Pegawai Telkom dalam Peretasan PDN

Dalam Rapat, DPR Tanyakan Isu Adanya Kelalaian Pegawai Telkom dalam Peretasan PDN

Nasional
Minta Literasi Bahaya Judi “Online” Digalakkan, Wapres: Jangan Sampai Kita Jadi Masyarakat Penjudi!

Minta Literasi Bahaya Judi “Online” Digalakkan, Wapres: Jangan Sampai Kita Jadi Masyarakat Penjudi!

Nasional
Menkominfo Berkelit Banyak Negara Diserang Ransomware, Dave: Penanganannya Hitungan Jam

Menkominfo Berkelit Banyak Negara Diserang Ransomware, Dave: Penanganannya Hitungan Jam

Nasional
Mandiri Jogja Marathon 2024 Kembali Digelar, Bangkitkan Semangat Keberlanjutan dan Ekowisata

Mandiri Jogja Marathon 2024 Kembali Digelar, Bangkitkan Semangat Keberlanjutan dan Ekowisata

Nasional
Alasan Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo...

Alasan Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo...

Nasional
PDNS Diretas, Jokowi Diingatkan Tak Jadikan Jabatan Menkominfo 'Giveaway'

PDNS Diretas, Jokowi Diingatkan Tak Jadikan Jabatan Menkominfo "Giveaway"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com