Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BIN: Video Teroris Menyesatkan, Jangan "Diikutin"

Kompas.com - 11/07/2013, 15:30 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Kepala Badan Intelijen Negara Marciano Norman berharap masyarakat bersikap dewasa dalam merespons video kemunculan terduga teroris yang sempat beredar di Youtube. Marciano meminta masyarakat untuk mengabaikan isi video tersebut.

"Sudah lama mereka melakukan itu. Saya minta kita lebih dewasalah, jangan yang kaya gitu diikutin. Itu menyesatkan. Kalau yang membawa negara ini menjadi tidak baik, jangan diikutin," kata Marciano di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (11/7/2013).

Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait video itu. Atas permintaan Polri kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika, kata dia, video tersebut sudah tidak bisa diakses di dunia maya.

Sementara itu, Kapolri tak mau berkomentar banyak terkait siapa yang muncul di video. Ketika ditanya apakah salah satu pria yang ada di video adalah buronan teroris Santoso, Kapolri menjawab sambil tertawa.

"Siapa bilang? Kita masih terus update," katanya.

Seperti diberitakan, salah satu pria yang muncul di video tersebut diduga Santoso. Namanya sering dikaitkan dengan sejumlah tersangka terorisme yang ditangkap Densus 88 Polri. Dia juga dikaitkan dengan rangkaian teror di Poso, Sulawesi Tengah.

Video berdurasi 6 menit 2 detik itu menampilkan latar belakang pepohonan seperti di tengah hutan. Pria yang diduga Santoso ditemani dua orang yang mengenakan penutup muka dan memegang senjata laras panjang. Ia mengajak para pengikutnya untuk melawan Densus 88 Anti Teror.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com