Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menunggu Lagu Anak-anak Ciptaan SBY

Kompas.com - 18/06/2013, 13:51 WIB
Joseph Osdar

Penulis

KOMPAS.com - Ibu negara saat ini, Ny Ani Yudhoyono, bukan hanya juru foto yang baik, melainkan juga orator menarik. Gaya dan suara Ny Ani dalam berpidato enak didengar.

Coba kita simak salah satu sambutannya. Kebetulan sambutan ini dalam acara pencanangan Indonesia Berdendang pada Pekan Produk Kreatif Indonesia Ke-6 di Kuningan, Jakarta, Minggu, 25 November 2012.

”Sebelum saya memulai sambutan ini, izinkan saya menyampaikan salam hangat dari Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada hadirin sekalian, terutama kepada anak- anak semua. Bapak Presiden sangat bangga dengan anak-anak Indonesia di mana pun berada. Beliau berpesan, teruslah belajar dengan tekun dan asahlah kreativitas kalian sebab masa depan bangsa ini ada di pundak anak-anak sekalian.”

Selanjutnya, Ny Ani mengatakan, ”Menurut Pak SBY, para seniman, pencinta lagu, musisi, dan stakeholder (pemangku kepentingan) musik nasional harus benar-benar memperhatikan lagu-lagu yang layak untuk didengar dan dinyanyikan anak-anak kita.”

”Saya sengaja menyoroti khusus lagu-lagu untuk anak-anak. Saya sangat setuju dengan pesan Bapak Presiden itu karena jujur kita akui bahwa saat ini ada penurunan produksi lagu yang pantas untuk anak-anak. Perkembangan lagu anak seakan berhenti. Karena itu, saya berharap melalui forum yang baik ini, marilah kita bersama, bersatu menyelamatkan musik dan sekaligus masa depan anak-anak kita, salah satunya dengan pendekatan budaya melalui musik.”

”Kehidupan serta kompetisi yang semakin ketat serta kemajuan teknologi membuat dengan mudah anak-anak kita mengakses banyak hal. Selain hal yang positif, banyak pula pengaruh negatif yang bisa masuk dan mengubah pikiran dan perilaku anak-anak.”

”Lagu anak-anak sekarang ini seakan tenggelam dikalahkan pesona lagu-lagu orang dewasa. Banyak anak-anak hafal menyanyikan lagu dari grup band, boy band, girl band, K-pop, I-pop yang sedang tenar. Bahkan, mereka lebih mengenal penyanyi dewasa dibandingkan penyanyi cilik seusianya. Saya tidak mengatakan grup band dan semacam itu jelek. Akan tetapi, kurang pas untuk anak-anak, terutama mereka yang berusia taman kanak-kanak ataupun sekolah dasar.”

Ny Ani mengkritik siaran televisi dan radio yang kurang memperhatikan soal ini. Ia juga minta perhatian pencipta lagu. ”Salah satu stimulator yang dianggap paling efektif dalam memicu kreativitas anak adalah musik.”

Masih banyak yang diucapkan Ny Ani. Ini hanya beberapa cuplikan dari sambutannya. Ny Ani juga mencatat lagu-lagu anak-anak dari masa lalu yang masih pantas dinyanyikan.

”Saya berharap Pak SBY suatu saat nanti juga menciptakan lagu untuk anak-anak. Sekarang lagu untuk anak remaja. Beliau sudah menciptakan (lagu), judulnya ’Liburan Sekolah’ dan ’Budi Temanku’. Bukan ’Boediono Temanku’, ’Budi Temanku’,” begitu kata Ny Ani dalam canda yang disambut tawa hadirin.(J Osdar)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Dianggap Prabowo Sahabat

    Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Dianggap Prabowo Sahabat

    Nasional
    Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

    Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

    Nasional
    Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

    Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

    Nasional
    KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

    KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

    Nasional
    Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

    Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

    Nasional
    Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

    Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

    Nasional
    Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

    Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

    Nasional
    Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

    Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

    Nasional
    Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

    Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

    Nasional
    Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

    Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

    Nasional
    Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

    Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

    Nasional
    Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

    Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

    Nasional
    Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

    Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

    Nasional
    Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

    Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

    Nasional
    PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

    PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com