Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Tak Percaya Hilmi Atur Kuota Daging Impor

Kompas.com - 16/05/2013, 09:27 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera tak percaya Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin mengatur penambahan kuota impor daging sapi PT Indoguna Utama dalam pertemuan dengan Ahmad Fathanah dan Menteri Pertanian Suswono di Lembang, Jawa Barat. Ketua DPP PKS Nasir Djamil mengaku bahwa pertemuan itu belum tentu sepenuhnya benar karena masih merupakan cerita dari pihak ketiga yakni Komisaris PT Radina Bioadicipta Elda Devianne Adiningrat.

"Pertanyaannya, apa iya pertemuan itu memabahas kouta daging? Itu kan versi Elda. Saya kok enggak percaya kalau ustaz Hilmi ikut dalam pertemuan itu," ujar Nasir saat dihubungi, Rabu (15/5/2013) malam.

Nama Hilmi Aminuddin disebut dalam persidangan kasus dugaan suap kepengurusan kuota impor daging sapi dengan terdakwa Direktur PT Indoguna Utama, Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi, Rabu (14/5/2013). Berita acara pemeriksaan (BAP) Komisaris PT Radina Bioadicipta Elda Devianne Adiningrat dibacakan dalam persidangan itu.

Menurut BAP tersebut, Elda mengaku bertemu dengan Ahmad Fathanah dan Direktur Utama PT Indoguna Utama Maria Elizabeth di Senayan City pada 30 Desember 2012. Dalam pertemuan itu, menurut BAP Elda, Fathanah menyampaikan hasil pertemuannya dengan sejumlah petinggi PKS di Lembang.

Elda mengatakan bahwa Fathanah mengaku sudah bicara dengan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, Hilmi, dan Menteri Pertanian Suswono dalam pertemuan di Lembang tersebut. "Saudara Ahmad Fathanah menyampaikan hasil pertemuan di Lembang yang menurut Fathanah dihadiri Saudara Luthfi Hasan Ishaaq, Hilmi Aminuddin, Ahmad Fathanah, dan Suswono kepada Maria Elizabeth Liman," ujar pengacara Juard saat membacakan BAP Elda.

Menurut Fathanah, seperti yang dituturkan Elda dalam BAP-nya, pertemuan di Lembang itu menghasilkan kesepakatan bahwa Elizabeth akan dibantu dalam kepengurusan penambahan kuota impor daging sapi, sementara Mentan akan membaca situasi dan kondisinya.

Menurut Nasir, selama ini Hilmi sama sekali tidak pernah ikut campur dalam urusan kuota impor daging sapi. "Ustaz Hilmi, sepengetahuan saya, tidak pernah terlibat untuk bicara jatah-jatahan kouta impor daging," katanya.

Lebih lanjut, anggota Komisi VIII DPR ini juga membantah adanya aliran dana dari PT Indoguna Utama sebesar Rp 1 miliar untuk kegiatan Safari Dakwah PKS. Ia menjelaskan bahwa safari dakwah didanai dari uang kader PKS yang disumbang secara sukarela.

"Safari dakwah itu kan juga menerima dari kader yang di legislatif dan juga dari para donatur yang tidak mengikat. Lalu apakah dana Rp 1 miliar itu masih sangat jauh berkurang dari anggaran safari dakwah, yang nilainya di atas Rp 1 miliar," katanya.

Sebelumnya, Direktur PT Indoguna Utama Maria Elizabeth Liman berkilah kalau uang Rp 1 miliar yang diberikannya kepada Ahmad Fathanah bukan untuk Luthfi Hasan Ishaaq melainkan untuk safari dakwah Partai Keadilan Sejahtera dan dana kemanusiaan.

Hal ini disampaikan Maria saat diperiksa sebagai saksi dalam persidangan kasus dugaan pemberian hadiah atau janji ke Luthfi Hasan Ishaaq dengan terdakwa direktur PT Indoguna Utama Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (15/5/2013).

Menurut Maria, permintaan uang Rp 1 miliar ini disampaikan Fathanah seusai pertemuan di Medan antara Maria, Menteri Pertanian Suswono, Luthfi, dan Fathanah pada 10 Januari 2013.

Dalam pertemuan itu, Maria diduga meyakinkan Suswono agar menambah jatah kuota impor daging sapi. Kepada majelis hakim, Maria semula mengaku heran dengan permintaan dana untuk safari dakwah dan bantuan kemanusiaan yang nilainya cukup besar itu. Namun, karena mengenal Fathanah sebagi sosok yang religius, Maria pun memberikan uang tersebut.

"Kalau orang nyumbang apalagi dikatakan kemanusiaan dakwah, berikanlah," katanya.

Tetapi, Maria mengaku tidak tahu detil pemberian uang Rp 1 miliar itu karena sedang sibuk berada di Bangkok, Thailand. Penyerahan uang tersebut, dilakukan terdakwa Arya Abdi Effendy.

Maria juga membantah kalau pemberian itu disebut berkaitan dengan upaya penambahan kuota impor daging sapi untuk PT Indoguna.

"Itu (Rp 1 miliar) untuk safari dakwah ke Sumatera, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan sumbangan untuk Papua," tegas Maria.

Ikuti berita terkait dalam topik:
Skandal Suap Impor Daging Sapi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

    PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

    Nasional
    Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

    Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

    Nasional
    Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

    Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

    Nasional
    PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

    PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

    Nasional
    Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

    Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

    Nasional
    DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

    DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

    Nasional
    Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

    Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

    Nasional
    Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

    Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

    Nasional
    Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

    Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

    Nasional
    Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

    Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

    Nasional
    Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

    Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

    Nasional
    Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

    Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

    Nasional
    Para 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

    Para "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

    Nasional
    Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

    Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

    Nasional
    Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

    Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com