Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Jamin Keberadaan Saksi Independen

Kompas.com - 14/05/2013, 05:05 WIB
Dian Maharani,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua MPR Lukman Hakim meminta pemerintah menjamin keberadaan pihak independen pada hari H Pemilihan Umum 9 April 2014 mendatang. Pihak independen itu diharap dapat menepis peluang kecurangan, khususnya pada tahap penghitungan suara.

"Saksi (independen) harus dibiayai negara. Negara harus tanggung jawab praktik penyelenggaraan pemilu dan biayanya dari APBN," kata Lukman, di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (13/5/2013). Dia menuturkan, berdasarkan pengalaman di pemilu sebelumnya, sengketa perolehan suara kerap terjadi, bahkan sampai masuk ke Mahkamah Konstitusi. Hal itu dikarenakan ada praktik transaksional yang luput dari pengawasan.

Atas dasar itu, maka pemerintah perlu menjamin keberadaan saksi independen untuk mewujudkan gelaran pemilu yang jujur dan adil. Saksi independen yang dimaksud adalah saksi yang bukan berasal dari partai politik peserta pemilu dan menjadi kepanjangan tangan Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Kalau tidak ada saksi netral, maka akan terjadi sesuatu yang menyimpang, akan muncul kerawanan," ujar Lukman.

Di tempat yang sama, Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nelson Simanjuntak mendukung adanya saksi independen tersebut. Menurutnya, presentase pemilih yang memberikan suaranya ke TPS akan meningkat apabila pemerintah mampu menjamin pemilu jujur dan adil dengan cara menjamin keberadaan saksi independen. "Saya mendukung (adanya saksi), karena bila tidak, bisa menjadi hal berbahaya sebagai negara demokrasi. Pemilih harus cerdas, dan penghitungan suara memang krusial," ujar Nelson.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MKD Didesak Pecat 82 Anggota DPR yang Main Judi 'Online'

MKD Didesak Pecat 82 Anggota DPR yang Main Judi "Online"

Nasional
Menakar Peluang Kerja Sama PKB dan PDI-P pada Pilkada Jakarta, Terbentuk Poros Ketiga?

Menakar Peluang Kerja Sama PKB dan PDI-P pada Pilkada Jakarta, Terbentuk Poros Ketiga?

Nasional
PSU 863 TPS di Gorontalo, KPU Klaim Ribuan KPPS Telah Direkrut dalam 5 hari

PSU 863 TPS di Gorontalo, KPU Klaim Ribuan KPPS Telah Direkrut dalam 5 hari

Nasional
KPU Sebut 5 Parpol Kurang Caleg Perempuan Sudah Perbaiki Daftar Calon untuk PSU Gorontalo

KPU Sebut 5 Parpol Kurang Caleg Perempuan Sudah Perbaiki Daftar Calon untuk PSU Gorontalo

Nasional
Bawaslu Soroti Potensi Ketidakakuratan Daftar Pemilih Pilkada 2024

Bawaslu Soroti Potensi Ketidakakuratan Daftar Pemilih Pilkada 2024

Nasional
Novel Baswedan Sampai Mantan 'Raja OTT' Akan Daftar Capim KPK

Novel Baswedan Sampai Mantan "Raja OTT" Akan Daftar Capim KPK

Nasional
Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P pada Pilkada Jakarta

Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P pada Pilkada Jakarta

Nasional
Datang ke Istana, Bamsoet Lapor Persiapan Sidang Tahunan MPR Terakhir Jokowi

Datang ke Istana, Bamsoet Lapor Persiapan Sidang Tahunan MPR Terakhir Jokowi

Nasional
Wapres Peringatkan Limbah B3 Tak Bisa Dibuang Sembarangan

Wapres Peringatkan Limbah B3 Tak Bisa Dibuang Sembarangan

Nasional
Produksi Karpet Mobil Ternama Dunia Dibuat di Pasuruan, Wapres: Tinggal Buat Mobilnya...

Produksi Karpet Mobil Ternama Dunia Dibuat di Pasuruan, Wapres: Tinggal Buat Mobilnya...

Nasional
Tak Hanya Segelintir, Ternyata Ada 82 Anggota DPR RI yang Main Judi Online

Tak Hanya Segelintir, Ternyata Ada 82 Anggota DPR RI yang Main Judi Online

Nasional
Pusat Data Nasional Jebol: Menkominfo Mundur atau Dimaklumi?

Pusat Data Nasional Jebol: Menkominfo Mundur atau Dimaklumi?

Nasional
Wapres: Penegakan Hukum Harus Punya Dasar yang Dapat Dipertanggungjawabkan

Wapres: Penegakan Hukum Harus Punya Dasar yang Dapat Dipertanggungjawabkan

Nasional
Ada Dua Versi Sikap Jokowi soal Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Mana yang Benar?

Ada Dua Versi Sikap Jokowi soal Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Mana yang Benar?

Nasional
Coklit Pemilih Pilkada Berlangsung, Bawaslu Ungkap 10 Kerawanan Prosedur

Coklit Pemilih Pilkada Berlangsung, Bawaslu Ungkap 10 Kerawanan Prosedur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com