Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luthfi Pertemukan Maria dengan Suswono di Kamarnya

Kompas.com - 24/04/2013, 15:03 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq disebut menyanggupi untuk membantu PT Indoguna Utama dalam mengurus permohonan tambahan kuota impor daging sapi yang diajukan perusahaan tersebut ke Kementerian Pertanian. Luthfi juga disebut mengupayakan untuk mempertemukan Direktur PT Indoguna Utama Maria Elisabeth Liman dengan Menteri Pertanian Suswono yang merupakan kader PKS.

"Luthfi menyanggupi dan mengupayakan untuk mempertemukan Maria dengan Suswono selaku Menteri Pertanian yang merupakan kader PKS, bertepatan dengan Safari Dakwah PKS di Medan," kata jaksa M Roem, membacakan surat dakwaan dua Direktur PT Indoguna Utama di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (24/4/2013).

Dua Direktur PT Indoguna tersebut, yakni Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi, didakwa memberikan uang atau janji kepada Luthfi, yang saat itu menjadi Presiden PKS sekaligus anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat, terkait pengurusan tambahan kuota impor daging sapi.

Menurut surat dakwaan, Luthfi mempertemukan Maria dengan Suswono di kamarnya, yaitu kamar 9006 Hotel Arya Duta Medan pada 11 Januari 2013. Hadir pula dalam pertemuan tersebut, orang dekat Luthfi, Ahmad Fathanah, dan Soewarso yang merupakan orang dekat Suswono.

Dalam pertemuan tersebut, menurut dakwaan, Luthfi memperkenalkan Maria kepada Suswono. "Selanjutnya, Maria melakukan presentasi tentang perlunya penambahan kuota impor daging sapi tahun 2013 serta menyampaikan data-data tentang kebutuhan riil daging sapi, adanya praktik jual beli surat persetujuan impor daging sapi yang dilakukan oleh beberapa perusahaan sehingga harga daging sapi jadi tinggi," tutur jaksa Roem.

Sebelum pertemuan, Luthfi telah mengarahkan Maria agar membawa data-data guna meyakinkan Suswono bahwa kebijakan swasembada daging akan mengancam ketahanan pangan nasional sehingga perlu penambahan kuota impor daging sapi tahun 2013. Sebelumnya, juga disepakati komitmen fee Rp 40 miliar untuk Luthfi jika permohonan tambahan kuota impor daging sebanyak 8.000 ton disetujui Kementan.

Namun, dalam pertemuan itu, menurut dakwaan, Mentan Suswono menanggapinya dengan mengatakan bahwa data yang disampaikan Maria tentang kebutuhan ril daging sapi itu tidak valid dan harus dikaji lebih jauh.

"Serta meminta Maria untuk menyerahkan daftar perusahaan-perusahaan yang melakukan praktik jual beli surat persetujuan impor daging sapi," tambah jaksa Roem.

Setelah pertemuan di Medan tersebut, menurut dakwaan, Kementan tidak juga menyetujui permohonan tambahan kuota impor daging sapi PT Indoguna Utama. Sekitar akhir Januari, Luthfi pun meminta Sekretaris Mentan Baran Wirawan untuk menemuinya di kantor DPP PKS di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Dalam pertemuan di DPP itu, kata jaksa, Luthfi meminta Baran menyampaikan kepada Suswono agar peka terhadap isu yang berkembang di masyarakat mengenai harga daging sapi yang mahal dan mengenai beredarnya daging celeng.

Ikuti berita terkait kasus ini dalam topik:
Skandal Suap Impor Daging Sapi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Nasib Pilkada

    Nasib Pilkada

    Nasional
    Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

    Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

    Nasional
    Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

    Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

    Nasional
    Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

    Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

    Nasional
    Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

    Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

    Nasional
    Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

    Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

    Nasional
    Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

    Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

    Nasional
    Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

    Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

    Nasional
    Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

    Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

    Nasional
    Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

    Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

    Nasional
    Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

    Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

    Nasional
    Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

    Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

    Nasional
    Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

    Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

    Nasional
    UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

    UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com