Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Apa Kapolri Harapan Masyarakat?

Kompas.com - 19/04/2013, 11:07 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) melalui situs www.kompolnas.go.id membuka kuisioner tentang calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia. Masyarakat diminta mengisi kuisioner online untuk menyampaikan harapannya pada sosok Kapolri mendatang.

“Setelah kuisioner calon Kapolri versi rakyat dibuka Kompolnas, masyarakat dalam memberikan pendapat terhadap calon Kapolri begitu besar,” kata anggota Kompolnas Edi Saputra Hasibuan di Jakarta, Jumat (19/4/2013).

Edi mengatakan, pada umumnya masyarakat mengharapkan Kapolri mendatang lebih tegas, transparan, dan humanis. Semua masukan dari masyarakat itu, terang Edi, akan menjadi bahan masukan Kompolnas untuk menjaring nama-nama calon Kapolri pengganti Jenderal (Pol) Timur Pradopo.

“Masyarakat juga mengharapkan Kapolri mendatang bisa bersinergi dengan pimpinan TNI, demokratis dan bisa menghubah perilaku anggota Polri yang selama ini banyak dipersepsikan masyarakat kurang bagus, termasuk dalam penegakan hukum,” ujarnya.

Tak hanya itu, pada kuisioner online, masyarakat diminta pendapatnya mengenai calon Kapolri yang layak memimpin dan yang tidak layak disertai alasannya. Berbagai nama jenderal bintang tiga dan dua pun muncul. Hal ini, terang Edi, dapat membantu Kompolnas mengumpulkan rekam jejak calon Kapolri yang akan diserahkan pada Presiden Republik Indonesia.

“Berbagai pendapat dan informasi pun muncul baik yang bagus maupun pendapat miring dari masyarakat soal calon Kapolri. Itu tersambung lewat email yang langsung diterima Kompolnas,” terang Edi.

Edi menilai semua usulan masyarakat membuktikan besarnya harapan masyarakat terhadap institusi Polri sebagai penegak hukum.

Untuk diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berencana mengganti Kapolri Jenderal Timur Pradopo pada Agustus atau September 2013. Rencana pergantian Kapolri itu lebih cepat dari masa pensiun Timur yakni Januari 2014 mendatang. Namun Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan hal itu tidak terkait kinerja Timur, melainkan untuk persiapan matang pada Pemilu 2014.

Saat ini Kompolnas tengah mengumpulkan delapan hingga sembilan nama calon Kapolri untuk diserahkan pada Presiden. Kompolnas juga akan memaparkan rekam jejak nama-nama tersebut. Dalam hal ini, Kompolnas bekerja sama dengan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang akan menelusuri rekening para jenderal tersebut.

Berdasarkan Undang-undang nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian RI, Kompolnas berwenang memberikan saran dan pertimbangan calon Kapolri kepada Presiden. Edi mengatakan, saat ini ada tiga sampai empat nama yang telah memenuhi syarat sebagai calon Kapolri.

“Saat ini yang baru memenuhi syarat 3 sampai 4 orang. Jumlah ini akan bertambah apabila ada jenderal bintang dua yang naik pangkat jadi bintang tiga,” tuturnya.

Nama-nama yang sedang digodok tersebut terdiri dari jenderal bintang dua dan tiga. Calon tersebut masih memiliki masa tugas lebih dari dua tahun dan pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah. Namun Edi enggan menyebutkan nama-nama yang akan dikirim ke Presiden.

Saat ini ada sejumlah jenderal bintang tiga atau pangkat Komjen yang jauh dari masa pensiun atau memasuki usia 58 tahun. Mereka adalah Kabareskrim Polri Komjen Sutarman, Kabaharkam Polri Komjen Oegroseno, Kalemdikpol Komjen Budi Gunawan, dan Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Anang Iskandar. Sementara itu, jenderal bintang dua yang namanya sempat disebut menjadi calon Kapolri yakni Inspektur Jenderal Putut Eko Bayuseno yang saat ini menjabat Kepala Polda Metro Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com