Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Beraktivitas di Sekitar Rokatenda

Kompas.com - 22/03/2013, 11:12 WIB
Ahmad Arif

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono, Jumat (22/3/2013), mengatakan, sejak 11 Febuari 2013, lembaganya sudah merekomendasikan agar masyarakat tidak beraktivitas pada radius 3 kilometer dari titik letusan Rokatenda.

Rekomendasi itu semestinya bisa diantisipasi pemerintah daerah untuk mengatasi gelombang pengungsian sehingga tidak ada pengungsi yang telantar.

Surono menyebutkan, selama dua hari ini, Kamis (21/3/2013) dan Jumat ini, Kompas telah memberitakan tentang pengungsi Gunung Rokatenda, Pulau Palue, terlantar. Bahkan, ada yang sampai meninggal dunia.

Kompas hari ini menyoroti bahwa "Pemerintah Tidak Serius Tangani Korban Letusan Gunung Rokatenda".

"Kami telah menyampaikan evaluasi rinci tentang letusan Gunung Rokatenda kepada semua pihak pada 11 Februari 2013," kata Surono. "Kami merekomendasikan agar masyarakat tidak beraktivitas pada radius 3 km dari titik letusan. Artinya, sekitar 70 persen wilayah Pulau Palue tidak aman dari ancaman hujan abu lebat dan lontaran material pijar."

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) hanya bertugas memberikan rekomendasi bahaya gunung api. Proses evakuasi dan penanganan pengungsi, menurut Surono, merupakan tanggung jawab pemerintah daerah dan instansi terkait.

Surono menambahkan, sejak itu pihaknya juga telah menghubungi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) agar Kantor Kecamatan Palue dan Pos Pengamatan Gunung Rokatenda dipasangi alat komunikasi karena komunikasi menggunakan telepon genggam terkendala. Akibatnya, informasi melalui pesawat radio dan internet dari Pos Pengamatan Gunung Rokatenda terkait hasil pemantauan dan ancaman bahayanya, atau peringatan dini, kerap terhambat sampai ke Pulau Palue.

"Kami senantiasa siap lakukan koordinasi dengan semua pihak terkait dengan letusan Gunung Rokatenda. Semoga kita menjadi pelayan yang baik bagi masyarakat yang terancam bahaya letusan gunung api," kata Surono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com