Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LSI: Ical-Jokowi Pasangan Capres dan Cawapres Terkuat

Kompas.com - 17/03/2013, 16:10 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Duet Aburizal "Ical" Bakrie dengan Joko Widodo diperkirakan akan menjadi pasangan calon presiden dan wakil presiden terkuat. Berdasarkan survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Ical-Jokowi mengungguli pasangan Megawati Soekrnoputri-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Peneliti LSI Adjie Alfaraby mengatakan, komposisi pasangan calon presiden dan wakil presiden itu dibuat dengan merujuk pada dua indikator. "Pertama, aturan dalam undang-undang pemilu mengenak syarat minimal dukungan partai atau koalisi partai dalam mengajukan capres dan cawapres. Kedua, realitas perolehan suara partai itu sendiri dalam Pileg," ujar Adjie, dalam jumpa pers di Jakarta, Minggu (17/3/2013).

Dalam Undang-undang Pemilu nomor 42 tahun 2008, syarat pencapresan yakni partai atau gabungan partai yang memenuhi minimal 25 persen suara sah pemilu atau 20 persen kursi parlemen. Menurut Adjie, jika syarat tersebut tidak berubah, maka hanya ada tiga skenario koalisi pencapresan yang akan terjadi pada Pemilu 2014 nanti.

"Ada tiga koalisi yakni poros Golkar dan koalisinya, poros PDI-P dengan koalisinya, dan Partai Demokrat dan atau Partai Gerindra dengan koalisinya," ujar Adjie.

Partai Golkar, lanjutnya, sudah menetapkan Aburizal Bakrie sebagai capres. Sedangkan cawapres untuk Ical, Adjie mengatakan, sudah ada beberapa tokoh internal Golkar yang mencalonkan Jokowi dan Mahfud MD.

"Jika dua nama tersebut bersedia, maka Golkar dan Ical akan lebih memilih Jokowi daripada Mahfud MD. Jokowi dipilih karena popularitasnya," katanya.

Sedangkan untuk poros PDI-P dan koalisinya, Adjie mengatakan, hanya Megawati yang berpeluang besar dicalonkan oleh PDI-P. Sementara untuk cawapres bagi Megawati, kata Adjie, JK masuk sebagai salah satu nama yang dipertimbangkan PDI-P.

"Selain memiliki kedekatan antara dua tokoh itu, Jusuf Kalla juga bisa melengkapi syarat minimal dukunhan pencapresan yang dibutuhkan PDI-P karena JK dikabarkan mulai digadang-gadang PPP sebagai capres," ujarnya. 

Untuk poros Partai Demokrat, Adjie menilai, saat ini belum ada kader internal yang menonjol yang bisa diusung Partai Demokrat sebagai calon presiden.

"Bisa saja Partai Demokrat akan mendukung capres dari partai lain dan hanya menggaransi posisi cawapres," katanya.

Di sisi lain, kata Adjie, Prabowo yang diusung Partai Gerindra sebagai capres masuk dalam kandidat terkuat. "Jika SBY berkeinginan tetap menjaga trah militer dalam kepemimpinan nasional, maka Prabowo adalah kandidat kuatnya," ujar Adjie.

Untuk cawapres bagi Prabowo, Adjie mengatakan, mantan Pangkostrad itu mulai membangun komunikasi politik dengan Hatta Rajasa yang diusung PAN sebagai capres. "Namun akan realistis jika melihat hasil pemilu, PAN tidak mendapat suara signfikan sehingga pasangan Prabowo-Hatta adalah pasangan yang mungkin muncul di luar kekuatan poros Golkar dan PDI-P. Kedua pasangan ini juga mungkin direstui SBY," ucap Adjie.

Ical-Jokowi berada di peringkat pertama dengan 36 persen, Megawati-JK 22,9 persen, dan Prabowo-Hatta 10,1 persen. Adapun, survei ini dilakukan pada tanggal 1-8 Maret 2013 dengan menggunakan metode multistage random sampling. Jumlah responden 1.200 orang yang tersebar di 33 provinsi. Pengumpulan data dilakukan dengan proses wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner. Survei juga dilengkapi dengan riset kualitatif seperti focus group discussion, indepth interview, dan analisis media. Sementara, margin of error  +/- 2,9 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

    Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

    Nasional
    Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

    Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

    Nasional
    Jalan Berliku Anies Maju di Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

    Jalan Berliku Anies Maju di Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

    Nasional
    Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

    Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

    Nasional
    Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

    Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

    Nasional
    Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

    Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

    [POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

    Nasional
    Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

    Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

    Nasional
    Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

    Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

    Nasional
    Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

    Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

    Nasional
    Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' pada Pilkada Jakarta...

    Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" pada Pilkada Jakarta...

    Nasional
    Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

    Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

    Nasional
    Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

    Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

    Nasional
    Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

    Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com