JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum disebut masih merasa menjadi orang nomor satu di partainya. Sikap Anas itu disampaikan mantan Sekjen Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Erlangga Mohammad, yang bertandang ke rumah Anas di Jalan Teluk Semangka, Duren Sawit, Jakarta Timur.
"Bahwa ditempuh dengan langkah apa pun, Anas masih merasa tetap Ketua Umum yang sah Partai Demokrat," kata Erlangga di depan rumah Anas, Jakarta, Senin (11/2/2013). Dia pun menambahkan, KAHMI mengamini segala pernyataan Anas tersebut.
Namun, kata Erlangga, Anas mengaku bersikap rasional menyikapi putusan SBY. Anas pun, imbuh Erlangga, mengaku tak sedikit pun kecewa dengan keputusan tersebut. Justru, Anas memandang hubungannya dengan SBY harus tetap baik meski ada kemelut yang mendera Partai Demokrat. "Anas menganggap sikap SBY adalah perwujudan bapak yang marah kepada anaknya," tutur Erlangga.
Sementara itu, Erlangga menilai SBY tidak memegang teguh lagi politik santun. Buktinya, kata dia, Presiden SBY menyingkirkan orang yang tidak sejalan dengannya di Partai Demokrat. Selain menyingkirkan, mengambil alih kewenangan seseorang dalam partai juga bukan merupakan politik kesantunan.
"Kan dulu SBY berkomitmen berpolitik santun, kok bisa-bisanya dia bilang jika tidak setuju dengan keputusannya, silakan keluar. Itu kan tidak santun, apalagi dia juga mengambil alih posisi Anas. Kami sebagai umat kecewa," kecam Erlangga.
Menurut Erlangga "pelengseran" Anas oleh Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tidak beralasan menurut hukum. Pasalnya, "pelengseran" Anas sarat muatan rekayasa yang dilakukan SBY dan kroninya. "Soal Anas, saya lihat ini ada rekayasa. Sebab, dia tokoh Islam terkemuka. Anas merasa bahwa dia ini korban pengaruh opini publik saja yang kemudian disetujui SBY," tuturnya.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, Anas belum menemui awak media yang menunggunya sejak pagi. Erlangga keluar dari rumah Anas pada sekitar pukul 16.30 WIB, setelah bertamu selama dua jam. Ia mengatakan, Anas sudah berangsur sehat. Berdasarkan keterangan Mirwan Amir, Anas disebut sakit flu.
Berita terkait dapat dibaca pula pada topik: Kemelut Demokrat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.