Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sutiyoso: PKPI Lolos tapi Tak Kebagian "Nomor Cantik"

Kompas.com - 06/02/2013, 13:32 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso mengapresiasi keputusan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) yang menyatakan partainya berhak menjadi peserta Pemilu 2014. Namun, kata Sutiyoso, partainya sudah tak kebagian "nomor cantik". Seperti diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah melakukan pengundian nomor urut bagi 10 partai politik nasional dan tiga parpol lokal Aceh, beberapa waktu lalu.

"Kami tidak tahu akan dapat nomor berapa, nomor yang cantik semua sudah dikasih ke parpol yang sebelumnya lolos," kata Sutiyoso dalam jumpa pers, di Jakarta, Rabu (6/2/2013).

Ia berharap, Bawaslu akan memberikan hak pada PKPI untuk mencari nomor urut yang dianggap cocok. Selain itu, kata Sutiyoso, partainya juga meminta Bawaslu untuk memulihkan hak-hak PKPI lainnya. Sutiyoso menilai hal ini sudah seharusnya menjadi pelajaran bagi KPU dalam pemilu ke depan.

"Saya harap dalam pemilu selanjutnya masalah sengketa pemilu tidak terulang. Sebab, hal itu akan merugikan partai yang sebelumnya dinyatakan tidak lolos," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Namun, Sutiyoso tetap menaruh hormat pada KPU. Menurutnya, KPU telah membuka diri dan bersikap transparan. Adanya kesalahan KPU tersebut, menurut dia, adalah hal yang wajar. Sebab, organ KPU dari tingkat pusat hingga daerah adalah manusia biasa, begitu juga dengan partai politik.

"Kami juga manusia biasa yang bisa membuat kesalahan dan kekeliruan. Inilah gunanya ada Bawaslu, dan setelah dilakukan mediasi sampai adjudikasi ternyata menghasilkan hal seperti ini," kata dia. 

Seperti diberitakan, PKPI adalah 1 dari 18 parpol yang gugur dalam verifikasi faktual KPU. Pada saat itu PKPI dinyatakan tidak lolos pemilu. Namun, PKPI berhasil memenangkan sidang ajudikasi yang dilakukan Bawaslu dan lolos menjadi pemilu 2014.

Baca juga berita terkait dalam topik:
Parpol Peserta Pemilu 2014

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta Rest Area Diperbanyak

    Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta Rest Area Diperbanyak

    Nasional
    Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

    Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

    Nasional
    Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

    Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

    Nasional
    Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

    Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

    Nasional
    Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

    Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

    Nasional
    Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

    Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

    Nasional
    Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

    Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

    Nasional
    Gejala Korupsisme Masyarakat

    Gejala Korupsisme Masyarakat

    Nasional
    KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

    KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

    Nasional
    PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

    PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

    Nasional
    Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

    Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

    Nasional
    Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

    Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

    Nasional
    Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

    Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

    Nasional
    MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

    MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

    Nasional
    Paradoks Sejarah Bengkulu

    Paradoks Sejarah Bengkulu

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com