Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paloh Siap Tarung dengan Ical

Kompas.com - 01/02/2013, 16:31 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, menyatakan siap maju sebagai calon Presiden dalam Pemilu Presiden 2014. Termasuk berhadapan dengan 'kolega' lamanya dari Partai Golkar, Aburizal  Bakrie, alias Ical.

"Menjadi Presiden, kenapa tidak ? (Bahkan) siap beradu (kalau berhadapan dengan Ical). (Tapi) yang penting Nasdem dapat mencapai hasil maksimal dulu," kata Paloh, di Kantor Pusat Ormas Nasdem, Jakarta, Jumat (1/2/2013). Namun dia mengatakan Partai Nasdem hanya akan mengajukan calon Presiden sendiri bila dapat masuk tiga besar dalam Pemilu Legislatif 2014.

Perolehan suara pemilu legislatif, imbuh Paloh, membuktikan seberapa kuat partainya untuk mengusung sendiri calon Presiden. Karenanya, persoalan pencalonan Presiden baru akan dirundingkan sesudah pemilu legislatif. "Bagi kami, semua tokoh yang sejalah masih memiliki kemungkinan," imbuh dia.

Dalam kesempatan itu Paloh berpendapat ambang batas perolehan suara partai politik dalam pemilu legislatif untuk dapat mengajukan calon sendiri (treshold) tidak perlu diturunkan. Pada Pemilu Presiden 2009, ambang batas tersebut adalah mengantongi minimal 20 persen suara sah pemilu legislatif.

Menurut Paloh, tidak sembarang orang bisa diusulkan menjadi calon Presiden oleh kontestan Pemilu 2014. "(Hanya) partai politik yang mendapatkan hasil maksimal yang layak mengajukan calon Presiden," tegas dia.

Partai Nasdem menjadi satu-satunya partai politik baru sekaligus tak punya kursi di DPR, yang lolos menjadi peserta Pemilu 2014. Tetapi, tak sampai sebulan sejak keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu, perpecahan internal sudah menghantam. Hari Tanoe, meninggalkan biduk partai ini, melepas jabatan ketua dewan pakar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    Nasional
    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Nasional
    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Nasional
    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Nasional
    Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

    Nasional
    Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

    Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

    Nasional
    Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

    Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

    Nasional
    Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

    Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com