Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Teror Sempat Direncanakan pada Natal dan Tahun Baru

Kompas.com - 04/01/2013, 13:57 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Sutarman mengungkapkan, kelompok teroris sempat merencanakan aksi teror pada perayaan Natal dan malam Tahun Baru 2013. Namun, rencana tersebut berhasil digagalkan aparat kepolisian.

"Target memang kemarin adalah Natal dan Tahun Baru dan kita bisa monitor itu," ujar Sutarman yang ditemui di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Jumat (4/1/2013).

Namun, Sutarman enggan menyebutkan lokasi aksi teror yang sempat direncanakan kelompok teror tersebut. Salah satunya rencana aksi teror di Poso, yang sebelumnya menewaskan enam polisi itu. Rencana aksi teror pada Natal dan Tahun Baru itu pun telah diketahui tim intelijen.

"Kita bisa memonitor pergerakan mereka sehingga kita melakukan langkah-langkah seperti razia sebelum masuk ke area dan sebagainya. Itu adalah pencegahan yang dilakukan dan alhamdulillah pencegahan itu berhasil, termasuk di Poso kondusif, Sulawesi Selatan, dan seluruh Indonesia kondusif," terang Sutarman.

Sebelumnya, jenderal bintang tiga ini juga terjun langsung ke Poso untuk membantu pengamanan wilayah. Ia berada di sana selama 10 hari sejak sebelum Natal dan setelah pergantian tahun ke 2013. Kapolri Jenderal Timur Pradopo, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letnan Jenderal TNI Marciano Norman pun kemudian menyusul.

Menurut Sutarman, pencegahan aksi teror dapat dilakukan dengan adanya sinergi dengan masyarakat setempat. "Itu adalah kerja keras dari masyarakat kita seluruhnya untuk kewaspadaan kita terhadap bahaya terorisme. Itu ke daerah-daerah yang memang memiliki target-terget untuk melakukan penyerangan pada malam Natal dan Tahun Baru," ujarnya.

Untuk diketahui, aksi teror di Poso terjadi pada hari perayaan Natal Selasa (25/12/2012). Bom rakitan ditemukan di pos terpadu polisi yang terletak di Pasar Sentral Poso, pukul 06.15 WITA. Bom tersebut ternyata bom waktu yang telah diatur meledak pada pukul 08.00. Beruntung Tim Penjinak Bom (Jibom) Gegana mengagalkan peledakan bom tersebut.

Selengkapnya, baca:
Teroris Poso

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Nasional
    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Nasional
    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Nasional
    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Nasional
    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Nasional
    Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Nasional
    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Nasional
    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Nasional
    Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

    Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

    Nasional
    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasional
    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Nasional
    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    Nasional
    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Nasional
    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com