Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rakyat Jangan Terkecoh Survei Calon Presiden Abal-abal

Kompas.com - 03/12/2012, 16:18 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Eksekutif Ekonomi Politik Soekarno Hatta, Jakarta, Muhammad Hatta Taliwang, Senin (3/12/2012) mengingatkan masyarakat Indonesia menjelang tahun politik 2013 agar jangan terkecoh dengan berbagai hasil survei abal-abal terkait calon Presiden dan Wakil Presiden.

Survei abal-abal adalah survei yang sengaja dibuat oleh sejumlah tokoh karena memiliki dana melalui lembaga survei di Jakarta untuk seolah-olah menyajikan suara sebagian rakyat terhadap tokoh-tokoh lama sambil menitipkan nama dirinya sebagai salah satu tokoh baru yang juga dipilih oleh rakyat. "Jelang pemilihan Presiden dan Wapres tahun 2014 sudah mulai tercium gelagat kelompok-kelompok yang pro neoliberal, bekerja intensif untuk membangun opini tentang calon Presiden pengganti Susilo Bambang Yudhoyono," ujarnya, Senin siang.

Ia memberi contoh survei terakhir dari Lembaga Survei Indonesia (LSI), mayoritas nama yang dihasilkan adalah nama nama-nama pro rezim neoliberal penyandang dana. "Ciri khas dari hasil survei itu menurut kajian dan analisis para aktifis selalu ada nama Sri Mulyani Indrawati dan Endriarto Soetarto. Terakhir malah melejitkan nama Menteri Keuangan Agus Martowardoyo, Menteri Perdagangan Gita Wiryawan dan Gubernur Jawa Timur Sukarwo. Nama mereka di kalangan pergaulan politik aktifis tak pernah dihitung sama sekali," tambahnya.

Hatta juga menambahkan, seorang tokoh aktifis dengan terbahak bisa menebak siapa yang membiayai survei tersebut jika kalangan mereka sendiri. Tentu saja, untuk mengecoh maka diselipkan juga nama-nama yang sudah dikenal publik seperti Mahfud MD, Jusuf Kalla dan lainnya agar bisa diterima publik hasilnya.

"Sebenarnya, kalu survei itu obyektif, benar dan menjangkau opinion leader dengan segala segmen, tanpa didanai dan adanya kepentingan tertentu, pasti feeling saya mengatakan, mestinya nama-nama seperti Joko Widodo, Abraham Samad, Hasyim Muzadi,Yusril Ihza Mahendra, Jimly Assidiqie dan lainnya seperti Syafii Maarif atau mungkin Irman Gusman, Rizal Ramli, Din Syamsudin, akan masuk. Kenyataannya, nama-nama yang saya sebut tidak ada yang muncul. Jadi, hati-hatilah percaya dengan hasil survei bikin-bikinan," jelasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Tempat Penggilingan, Satgas Pangan Polri Pastikan Stok Beras Masih Cukup

Cek Tempat Penggilingan, Satgas Pangan Polri Pastikan Stok Beras Masih Cukup

Nasional
Tanduk Banteng Masih Tajam

Tanduk Banteng Masih Tajam

Nasional
Foya-foya SYL dan Keluarga Ditanggung Kementan, Biaya Makan hingga Klinik Kecantikan

Foya-foya SYL dan Keluarga Ditanggung Kementan, Biaya Makan hingga Klinik Kecantikan

Nasional
Pemerintah Diminta Tak Paksa Pekerja Bayar Tapera

Pemerintah Diminta Tak Paksa Pekerja Bayar Tapera

Nasional
Drone : 'Game Changer' Kekuatan Udara TNI AU

Drone : "Game Changer" Kekuatan Udara TNI AU

Nasional
Kejagung Jelaskan soal Lelang Saham PT GBU yang Bikin Jampidsus Dilaporkan ke KPK

Kejagung Jelaskan soal Lelang Saham PT GBU yang Bikin Jampidsus Dilaporkan ke KPK

Nasional
[POPULER NASIONAL] SYL Ajak Makan Biduan Nayunda | Surya Paloh Dilaporkan Kegiatan Organisasi Sayap Nasdem Didanai Kementan

[POPULER NASIONAL] SYL Ajak Makan Biduan Nayunda | Surya Paloh Dilaporkan Kegiatan Organisasi Sayap Nasdem Didanai Kementan

Nasional
Kemenlu RI: 24 WNI yang Ditangkap Palsukan Visa Haji, 22 di Antaranya Akan Dideportasi

Kemenlu RI: 24 WNI yang Ditangkap Palsukan Visa Haji, 22 di Antaranya Akan Dideportasi

Nasional
124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

Nasional
Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

Nasional
Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

Nasional
Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan 'Trauma Healing' dan Restitusi

Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan "Trauma Healing" dan Restitusi

Nasional
SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

Nasional
Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

Nasional
SYL Pesan 'Wine' saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

SYL Pesan "Wine" saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com