Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Minta Semua Negara Pulangkan Koruptor Indonesia

Kompas.com - 27/11/2012, 18:25 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan kepada semua negara di dunia untuk bekerja sama dalam pemberantasan tindak pidana korupsi. Tanpa ada kerja sama, pemberantasan korupsi tidak akan efektif.

Presiden memberi contoh jangan ada perlindungan terhadap koruptor yang kabur dari negaranya. Pemerintah yang negaranya dijadikan tempat berlindung harus mau mengembalikan koruptor itu ke negara asal berikut dengan aset yang dibawa.

Presiden mengatakan, Indonesia telah serius dalam pemberantasan korupsi. Namun, nyatanya langkah itu terkendala lantaran para koruptor kemudian kabur ke luar negeri dengan membawa hasil korupsi.

"Praktiknya kalau Indonesia berteriak ada buron kami yang hampir pasti bawa uang ratusan miliar rupiah, tinggal di sebuah negara, mestinya tidak boleh ada halangan untuk membawa pulang buron itu, membawa kembali aset Indonesia yang dibawa kabur," kata Presiden ketika menerima 60 pimpinan lembaga antikorupsi dari 30 negara, Selasa (27/11/2012) di Istana Negara, Jakarta.

Dari Indonesia diwakili oleh Ketua KPK Abraham Samad dan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto. Hadir pula jajaran menteri dan pimpinan lembaga penegak hukum, yakni Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, Jaksa Agung Basrief Arief, dan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono.

Presiden mengatakan, setiap negara memang mempunyai aturan ketika menangani warga negara asing yang terlibat tindak pidana. Hanya, aturan itu tidak boleh menghalangi semangat pemberantasan korupsi di negara lain.

Presiden juga mengingatkan perlunya kerja sama untuk melacak aliran dana hasil korupsi yang masuk ke luar negeri. Presiden menilai Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) selama ini telah aktif memonitor transaksi keuangan yang mencurigakan.

"Saya berharap acara tiga hari ini, saudara bisa berbagi pengalaman, pikiran-pikiran yang penting untuk semuanya meningkatkan kinerja. Kerja sama internasional dalam pemberantasan korupsi sangat penting," kata Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi: Bagus, Bagus...

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi: Bagus, Bagus...

Nasional
PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

Nasional
Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Nasional
Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Nasional
Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com