Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Serangan" Dahlan Heboh kayak Halilintar, Ternyata...

Kompas.com - 06/11/2012, 12:05 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.comPenjelasan yang disampaikan Menteri BUMN Dahlan Iskan kepada Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat atau BK DPR, Senin (5/11/2012), jauh dari ekspektasi. Sebelum menghadap BK, Dahlan sempat melontarkan, ada 10 nama oknum anggota DPR pemeras yang dikantonginya. Akan tetapi, hanya dua nama yang dilaporkan Dahlan. Ia juga tak menyertakan bukti, hanya mengutip penjelasan dari direksi BUMN.

"Bayangkan, hebohnya saja kayak geluduk dan halilintar, bak kilat menyambar-nyambar sehingga dalam dua minggu ini mengharu biru jagat Indonesia Raya. Tapi yang disampaikan cuma, kata orang Jowo 'nylekutik', seperti itu," kata Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat yang juga Ketua DPP Golkar, Hajriyanto Y Thohari, ketika dihubungi pada Selasa (6/11/2012).

Hajriyanto mengatakan, siapa pun yang serius ingin membongkar praktik korupsi atau kongkalikong untuk menggerus keuangan negara harus didukung. Hanya, kata dia, jika sekadar pencitraan, maka rakyat akan memberikan penilaian.

Ketika disinggung mengenai anggota Fraksi Partai Golkar berinisial IL yang disebut sebagai salah satu pemeras, Hajriyanto mengatakan, pihaknya menyerahkan proses kepada BK. "Kita tidak akan intervensi. Belum juga jelas apakah 'jatah' tersebut sudah diterima atau belum. Ini tugas BK, untuk menelusurinya secara fair dan adil dengan memeriksa yang bersangkutan," kata Hajriyanto.

Seperti diberitakan, kepada BK, Dahlan menyebut dua anggota DPR yang diduga melakukan upaya pemerasan terhadap tiga BUMN. Dahlan menyebutkan, permintaan komisi oleh dua anggota DPR terkait dengan pengalokasian anggaran penyertaan modal negara untuk sejumlah BUMN pada tahun ini. BUMN yang dimaksud adalah PT Garam (Persero), PT Merpati Nusantara Airlines (MNA), dan PT PAL Indonesia (Persero).

Tahun ini, tiga BUMN itu memang memperoleh tambahan penyertaan modal dari pemerintah. PT Garam memperoleh tambahan modal sekitar Rp 400 miliar, PT MNA sekitar Rp 561 miliar, dan PT PAL Indonesia Rp 648,33 miliar.

Baca juga:
Idris Laena Siap Hadapi Dahlan Iskan
Golkar dan PDI-P Siap Proses Politisi Pemeras
PDI-P Sebut Dahlan Kampungan
Politisi Pemeras BUMN Berinisial S dan IL
Ada Anggota DPR yang Minta 2.000 Ton Gula!
Mantan Menteri BUMN: Pemerasan Itu Cerita Lama

Baca juga berita terkait dalam topik:
Dahlan Iskan Versus DPR

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

    Nasional
    Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

    Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

    Nasional
    Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

    Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

    Nasional
    Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

    Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

    Nasional
    Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

    Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

    Nasional
    Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

    Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

    Nasional
    SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

    SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

    Nasional
    Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

    Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

    Nasional
    Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

    Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

    Nasional
    KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

    KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

    Nasional
    Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

    Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

    Nasional
    Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

    Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

    Nasional
    Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

    Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

    [POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

    Nasional
    GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

    GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com