Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Prisma: Kali Ini, Demokrat "Gusur" Golkar

Kompas.com - 21/10/2012, 16:29 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat kali ini "menggusur" Partai Golkar yang belakangan sering menjadi "juara" dalam sejumlah survei. Survei yang dilakukan Prisma Resource Center menempatkan partai bentukan Susilo Bambang Yudhoyono itu di peringkat pertama dengan dipilih 12 persen responden. Disusul Partai Golkar 10,8 persen dan PDI Perjuangan 9.4 persen. Di posisi keempat Gerindra dengan 4,8 persen, PKS 4,5 persen, dan PKB 3,5 persen.

Adapun, pertanyaan yang diajukan kepada para responden adalah, "Apa partai politik yang dipilih seandainya Pemilu dilakukan besok?".

Survei ini juga menunjukkan sejumlah partai yang mendapatkan elektabilitas di bawah parliamentary threshold (PT) 3,5 persen, yaitu Nasional Demokrat (Nasdem) 2,5 persen, PAN dan PPP 1,6 persen, serta Partai Hanura 0,7 persen.

"Meski demikian, fenomena swing voters masih sangat besar. Responden yang merahasiakan pilihannya berjumlah 22,2 persen dan tidak menjawab sebesar 20,2 persen. Kalau dijumlah lebih dari 40 persen responden masih dapat dikatakan swing voters,"kata peneliti utama Prisma Resources Centre Rahardi T Wiratama, dalam jumpa pers hasil survei, di Hotel Santika, Jakarta, Minggu (21/10/2012).

Survei Prisma dilakukan di 33 provinsi dengan jumlah sampel 2.300 responden. Responden dipilih berdasarkan pertimbangan gender dengan komposisi responden laki-laki 50 persen dan perempuan 50 persen. Sampling terkecil survei ini berada pada tingkat kelurahan atau desa dengan jumlah sampel 10 responden per kelurahan atau desa. Margin of error kurang lebih 2,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Sebelumnya, survei yang dilakukan Political Weather Station menempatkan Partai Golkar, PDI Perjuangan, dan Partai Demokrat sebagai tiga partai terpopuler. Golkar menempati urutan teratas sebagai partai yang paling tinggi popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitasnya menjelang Pemilu 2014, dengan dipilih 98 responden. Disusul PDI Perjuangan (97 persen) dan Partai Demokrat (95 persen).

Baca juga:
Ini Tiga Parpol Terpopuler Versi Survei PWS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

    Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

    Nasional
    Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

    Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

    Nasional
    Gejala Korupsisme Masyarakat

    Gejala Korupsisme Masyarakat

    Nasional
    KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

    KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

    Nasional
    PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

    PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

    Nasional
    Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

    Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

    Nasional
    Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

    Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

    Nasional
    Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

    Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

    Nasional
    MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

    MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

    Nasional
    Paradoks Sejarah Bengkulu

    Paradoks Sejarah Bengkulu

    Nasional
    Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

    Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

    Nasional
    Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

    Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

    Nasional
    Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

    Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

    Nasional
    Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

    Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

    Nasional
    Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

    Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com