Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi III: Konflik KPK-Polri Harus Segera Diakhiri

Kompas.com - 06/10/2012, 17:41 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Tjahtur Sapto Edy mengatakan, pihaknya akan memanggil pimpinan Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi pekan depan untuk menyelesaikan konflik berkepanjangan antara kedua institusi itu.

Seharusnya, kata Tjatur, pertemuan dijadwalkan digelar Senin (8/10/2012). Namun, pimpinan KPK tidak bisa memenuhi. "Mungkin hari Rabu (10/10) kita panggil," kata Tjatur saat dihubungi, Sabtu (6/10/2012).

Tjatur mengaku prihatin atas persoalan antar kedua institusi itu yang semakin kompleks dan terbuka. Situasi itu terjadi karena kurangnya koordinasi antar pimpinan selama ini. "Ini harus segera diakhiri," ujar politisi Partai Amanat Nasional itu.

Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin menilai, satu-satunya cara untuk menyelesaikan konflik dengan menyerahkan sepenuhnya kasus dugaan korupsi proyek pengadaan simulator di Korps Lalu Lintas Polri kepada KPK. Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, kata dia, harus mengambil sikap melepaskan penanganan kasus itu.

"Di tengah citra Polri yang semakin buruk, maka alangkah eloknya jika Polri dengan lapang dada rela menyerahkan kasus itu sepenuhnya kepada KPK," kata Didi.

Seperti diberitakan, pertemuan antara Komisi III dengan pimpinan Kepolisian, KPK, dan Kejaksaan sudah digelar dua pekan lalu. Namun, pertemuan dibatalkan ditengah pembahasan lantaran pimpinan KPK tidak lengkap. Pertemuan lanjutan pekan lalu kembali dibatalkan lantaran Biro Hukum KPK Khaidir Ramli meninggal dunia.

Konflik antara KPK dan Polri muncul pascapengungkapan kasus simulator yang menjerat Inspektur Jenderal Djoko Susilo. Konflik berlanjut hingga terakhir ketika Kepolisian hendak menangkap anggota Polri yang bertugas di KPK, Komisaris Novel Baswedan, Jumat (5/10/2012) malam.

Berita selengkapnya mengenai konflik ini bisa diikuti dalam topik Polisi vs KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kecelakaan Bus di Subang, Kompolnas Sebut PO Bus Bisa Kena Sanksi jika Terbukti Lakukan Kesalahan

    Kecelakaan Bus di Subang, Kompolnas Sebut PO Bus Bisa Kena Sanksi jika Terbukti Lakukan Kesalahan

    Nasional
    Jokowi Klaim Kenaikan Harga Beras RI Lebih Rendah dari Negara Lain

    Jokowi Klaim Kenaikan Harga Beras RI Lebih Rendah dari Negara Lain

    Nasional
    Layani Jemaah Haji, KKHI Madinah Siapkan UGD dan 10 Ambulans

    Layani Jemaah Haji, KKHI Madinah Siapkan UGD dan 10 Ambulans

    Nasional
    Saksi Sebut Kumpulkan Uang Rp 600 juta dari Sisa Anggaran Rapat untuk SYL Kunjungan ke Brasil

    Saksi Sebut Kumpulkan Uang Rp 600 juta dari Sisa Anggaran Rapat untuk SYL Kunjungan ke Brasil

    Nasional
    Soal Posisi Jampidum Baru, Kejagung: Sudah Ditunjuk Pelaksana Tugas

    Soal Posisi Jampidum Baru, Kejagung: Sudah Ditunjuk Pelaksana Tugas

    Nasional
    KPK Diusulkan Tidak Rekrut Penyidik dari Instansi Lain, Kejagung Tak Masalah

    KPK Diusulkan Tidak Rekrut Penyidik dari Instansi Lain, Kejagung Tak Masalah

    Nasional
    Jokowi Tekankan Pentingnya Alat Kesehatan Modern di RS dan Puskesmas

    Jokowi Tekankan Pentingnya Alat Kesehatan Modern di RS dan Puskesmas

    Nasional
    100.000-an Jemaah Umrah Belum Kembali, Beberapa Diduga Akan Berhaji Tanpa Visa Resmi

    100.000-an Jemaah Umrah Belum Kembali, Beberapa Diduga Akan Berhaji Tanpa Visa Resmi

    Nasional
    KPU Bantah Lebih dari 16.000 Suara PPP Hilang di Sumut

    KPU Bantah Lebih dari 16.000 Suara PPP Hilang di Sumut

    Nasional
    Tata Kelola Makan Siang Gratis

    Tata Kelola Makan Siang Gratis

    Nasional
    Sandiaga Sebut Pungli di Masjid Istiqlal Segera Ditindak, Disiapkan untuk Kunjungan Paus Fransiskus

    Sandiaga Sebut Pungli di Masjid Istiqlal Segera Ditindak, Disiapkan untuk Kunjungan Paus Fransiskus

    Nasional
    Pakar Ingatkan Jokowi, Pimpinan KPK Tidak Harus dari Kejaksaan dan Polri

    Pakar Ingatkan Jokowi, Pimpinan KPK Tidak Harus dari Kejaksaan dan Polri

    Nasional
    Kritik Haji Ilegal, PBNU: Merampas Hak Kenyamanan Jemaah

    Kritik Haji Ilegal, PBNU: Merampas Hak Kenyamanan Jemaah

    Nasional
    Jokowi Puji Pelayanan Kesehatan di RSUD Baharuddin Kabupaten Muna

    Jokowi Puji Pelayanan Kesehatan di RSUD Baharuddin Kabupaten Muna

    Nasional
    KPK Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Gus Muhdlor Senin Hari Ini

    KPK Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Gus Muhdlor Senin Hari Ini

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com