Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra: Tanpa Pilkada DKI, Elektabilitas Prabowo Tinggi

Kompas.com - 24/09/2012, 17:44 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Gerakan Indonesia Raya merasa yakin bahwa elektabilitas Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto tak terpengaruh oleh dukungan Gerindra terhadap pencalonan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama sebagai calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menanggapi pernyataan politisi senior PDI Perjuangan Taufiq Kiemas soal keuntungan yang diraih Gerindra pada pencalonan Jokowi-Basuki. Taufiq menilai bahwa partainya mungkin kapok berkoalisi dengan Gerindra karena pencalonan cagub-cawagub Jokowi-Basuki itu justru menguntungkan Prabowo, bukan PDI-P.

"Kami yakin pernyataan (Taufiq) itu pernyataan spontanitas yang maksudnya bukan begitu," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon ketika dihubungi, Senin (24/9/2012).

Fadli mengatakan, Partai Gerindra dan PDI-P sama-sama diuntungkan dari pengusungan Jokowi-Basuki karena sama-sama mendukung pasangan yang pro terhadap rakyat. Namun, kata dia, rakyat Jakarta yang lebih diuntungkan oleh pencalonan itu.

Fadli menolak jika Pilkada DKI Jakarta disebut berdampak positif pada elektabilitas Prabowo sebagai calon presiden pada Pemilu 2014. Menurut Fadli, elektabilitas Prabowo selama ini telah tinggi. "Ada atau tidak ada Pilkada DKI Jakarta (elektabilitas Prabowo tetap tinggi)," kata dia.

Hasil survei Saiful Mujani Reseach and Consulting (SMRC) menyatakan, sebanyak 25 persen pencoblos Jokowi-Basuki di Pilkada DKI Jakarta akan memilih Prabowo sebagai presiden jika pemilu dilakukan saat ini. Adapun Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri hanya mendapat dukungan sebanyak 13 persen.

Sebelumnya, Direktur Riset Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya juga menyampaikan hal yang sama. Dari hasil survei nasional yang digelar pascaputaran pertama Pilkada DKI, Juli lalu, tingkat dukungan untuk PDI-P di wilayah Jakarta tidak bertambah signifikan dibanding Pemilu Legislatif 2009. Dukungan untuk Partai Gerindra justru meningkat signifikan setelah partai tersebut mendukung pasangan Jokowi-Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    Nasional
    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Nasional
    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Nasional
    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Nasional
    Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

    Nasional
    Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

    Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

    Nasional
    Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

    Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

    Nasional
    Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

    Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com