Presiden SBY Prihatin Gejala Politisasi Agama

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dijadwalkan menghadiri Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar NU 2012 di Pondok Pesantren Ma'had Tarbiyatul Mubtadiin, Kempek, Cirebon, Senin (17/9/2012), siang. Presiden akan memberikan pengarahan di depan para peserta Munas.

Juru Bicara Presiden, Julian Aldrian Pasha, mengungkapkan, terkait pengarahan Presiden, secara garis besar akan menyoroti adanya gejala politisasi agama dan tindak kekerasan yang mengatasnamakan agama.

"Meski tidak terlalu besar, aksi terorisme oleh sekelompok oknum  masih saja terjadi. Beberapa anak muda yang terjebak dalam ajaran sesat, melakukan tindakan yang tidak dibenarkan oleh agama mana pun," kata Julian, Senin (17/9/2012).

Menurut Julian, terhadap masalah ini, sikap Presiden jelas dan tegas, bahwa terorisme bertentangan dengan nilai-nilai agama dan kemanusiaan. 

"Karena itu, terorisme harus diperangi. Mereka yang tersesat pada pemahaman ajaran agama yang tidak tepat, harus disadarkan," ujar Julian.

Gerakan kekerasan,  radikalisasi, dan terorisme, kata Julian, bukanlah jalan untuk meraih kemuliaan. Sebaliknya membawa kehancuran dan mencoreng nilai-nilai luhur ajaran agama mana pun.