Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI Akan Gelar Latihan PPRC di Natuna

Kompas.com - 15/08/2012, 04:44 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk terus melatih kesiapan prajuritnya, Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan menggelar latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI di Natuna. Kegiatan ini sendiri merupakan latihan rutin tahunan yang biasa di gelar TNI.

Hal ini seperti diungkapkan Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksda TNI Iskandar Sitompul. "Ini kan pasukan pemukul reaksi cepat, kita latihkan kesiapan dia terus. Itu memang program tahunan kita," ujar Iskandar, kepada wartawan, seusai acara buka puasa bersama wartawan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (14/8/2012) malam.

Latihan itu sendiri, menurut rencana, di jadwalkan pada Agustus sampai September 2012. Latihan akan diawali dengan Geladi Posko di Cilodong dan Geladi Lapangan di Natuna.

Iskandar mengatakan, latihan di Natuna akan melibatkan 2500 personel. "Kita nanti gabungan dengan TNI AD, TNI AL dan TNI AU," ujar Iskandar.

Dalam latihan di Natuna itu akan ada 4 KRI, 2 Pesawat angkatan laut, dan AU mengerahkan 1 pesawat intai patroli maritim, empat pesawat hawk, serta enam pesawat Hercules untuk penerjunan dan sebuah helikopter.

Pada akhir November 2012, TNI juga berencana akan melaksanakan latihan di Sangatta, Kalimantan Timur. "Dan akhir dari semuanya, kita akan latihan gabungan di Sangatta (Kalimantan Timur). Itu melibatkan banyak nanti, ada 13.000 personel. Itu akan kita kerahkan semuannya dari internal kita," kata Iskandar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com