Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Momentum Menegakkan Hukum di Tubuh Penegak Hukum

Kompas.com - 31/07/2012, 15:59 WIB
Doddy Wisnu Pribadi

Penulis

MALANG, KOMPAS.com — Penghalangan yang dialami para pimpinan KPK, termasuk Abraham Samad dan Busyro Muqoddas bersama 10 penyidik KPK, oleh aparat kepolisian di kantor Markas Korlantas Polri merupakan momentum yang tepat untuk memulai proyek penegakan hukum di tubuh penegak hukum.

Sudah menjadi rahasia umum, di tubuh penegak hukum itu praktik korupsi dan pelanggaran hukum justru kerap terjadi dan selama ini seolah tak tersentuh (untouchable) karena mereka berwenang atas hukum.

Menurut rohaniwan Benny Susetyo di Jakarta, yang dihubungi dari Malang, Jawa Timur, Selasa (31/7/2012), peristiwa penghalangan itu menunjukkan dua hal.  Pertama, terbukti efektifnya kepemimpinan KPK dalam melaksanakan tugas pemberantasan korupsi. Kedua, bukti bahwa praktik korupsi tetap marak di lingkungan penegakan hukum itu sendiri.

"Ini kesempatan bagai masyarakat memberikan dukungan kepada KPK untuk membangun keteguhan dan komitmen antikorupsi dan sekaligus mendorong pemerintah bersama KPK membersihkan lembaga penegakan hukum dari praktik-praktik korupsi," kata Benny.

Ini, lanjut Benny, juga momentum bersejarah yang patut dicatat dan menjadi titik pijak rasa percaya diri masyarakat bahwa masih ada sinar terang bagi kehidupan Indonesia yang lebih baik, yakni Indonesia yang bersih dari praktik korupsi.

Peristiwa ini amat strategis karena KPK memberi dua dimensi kerja dalam praktik pemberantasan korupsi, yakni pemberantasan korupsi, dan karena pemberantasan korupsi dilakukan pada lembaga penegak hukum, maka terjadi pencegahan praktik korupsi.

Aspek penindakan dan pencegahan berlangsung bersamaan. Bila KPK sukses, ini patut dirayakan. "Sungguh sangat disayangkan jika Polri malah tidak terlibat dalam perayaan sukses pemberantasan korupsi. Jangan sampai lembaran sejarah nasional di masa depan tidak menyebut Polri sebagai lembaga antikorupsi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Nasional
    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    Nasional
    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    Nasional
    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasional
    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    Nasional
    Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

    Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

    Nasional
    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Nasional
    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Nasional
    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Nasional
    Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Nasional
    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Nasional
    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Nasional
    KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

    KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

    Nasional
    PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

    PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

    Nasional
    Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

    Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com