Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wa Ode Bantah Semua Kesaksian Haris

Kompas.com - 10/07/2012, 23:52 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wa Ode Nurhayati membantah semua kesaksian Haris Surahman dalam sidang perkara Dana Penyesuian Infrastruktur Daerah (DPID) di Pengadilan Tipikor, Selasa (10/7/2012). Menurutnya, Haris berbohong jika mengatakan, dirinya mengetahui setiap transaksi yang dilakukan Haris melalui Sefa (asisten pribadi Wa Ode).

"Dalam pertemuan tidak ada konteks bicarakan DPID. Soal komunikasi saya by phone dan sms, soal penyerahan uang juga tidak ada. Saya minta saudari Sefa atau saya tau transaksi Haris dan Sefa, itu juga tidak benar," terang Wa Ode.

Terdakwa Wa Ode juga menjelaskan bahwa uang yang diberikan Haris melalui Sefa Yolanda bukan sebanyak Rp 6 miliar, melainkan hanya Rp 4 miliar. Uang tersebut sebesar Rp 3,750 miliar dan dari Syarif Ahmad Rp 250 juta.

"Yang diakui oleh Sefa pernah diterima dari saudara Haris itu Rp 4 miliar bukan Rp 6 miliar. Terdiri dari diterima langsung beberapa kali oleh Sefa sebesar Rp 3,750 miliar dan oleh Syarif Ahmad Rp 250 juta. Seluruhnya tanpa sepengetahuan saya," terangnya.

Menurut Wa Ode, uang itu pun telah dikembalikan pada Oktober 2010. Sefa melaporkan penerimaan uang tersebut kepadanya.

"Yang pasti, sudah diakui Sefa empat miliar. Sudah dikembalikan full 4 miliar. Begitu saya tahu, saya memarahi habis Sefa dan saya perintahkan untuk dikembalikan," tandasnya.

Dalam waktu kurang lebih seminggu uang tersebut pun telah dikembalikan. "Jadi ini kasusnya sudah selesai 2010, baru ditetapkan KPK jadi tersangka satu tahun berikutnya," terangnya.

Selain itu, menurut Wa Ode, Sefa melakukan transaksi ke rekeningnya sejak tahun 2008 ketika diangkat menjadi asisten pribadinya. Jadi, bukan sejak Oktober 2010 atau saat dirinya menjadi anggota DPR.

"Rekening saya itu hanya ada setoran tunai dari Sefa. Tapi sekali lagi bukan urusan anggaran apalagi Sefa adalah calo," tandasnya.

Menurut Wa Ode, Sefa hanya menjalankan tugasnya sebagai asisten pribadi. Dia menerangkan, aliran dana di rekeningnya pun seluruhnya uang usaha dan uang pribadinya, tidak ada aliran dana dari Haris atau pengusaha manapun.

Wa ode pun mengaku memiliki bukti-bukti pengiriman uang tersebut. "Ada semuanya lengkap. Bahkan sudah diserahkan ke penyidik. Tapi saya masih jadi tersangka. TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang) pula," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

    Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

    Nasional
    Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

    Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

    Nasional
    Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

    Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

    Nasional
    Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

    Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

    Nasional
    PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

    PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

    Nasional
    KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

    KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

    Nasional
    Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

    Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

    Nasional
    Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

    Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

    Nasional
    Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

    Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

    Nasional
    Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

    Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

    Nasional
    Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

    Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

    Nasional
    Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

    Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

    Nasional
    Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

    Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

    Nasional
    Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

    Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

    Nasional
    KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

    KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com