Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akbar: Dalam Politik Tak Ada yang Pasti

Kompas.com - 29/06/2012, 15:11 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan, pengusungan calon presiden dari Partai Golkar tidak akan berubah setelah didaftarkan dan ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum tahun 2014. Sebelum itu, menurut Akbar, pengusungan bisa saja berubah.

"Dalam politik kita tidak bisa buat proyeksi yang fix, yang pasti," kata Akbar disela-sela Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) ke- III Partai Golkar di Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/6/2012).

Dalam Rapimnas itu, Partai Golkar bakal menetapkan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical sebagai capres. Penetapan itu akan diawali dengan mendengar pandangan dari internal lalu meminta kesediaan Ical sebagai capres.

Akbar mengatakan, jika pemilu legislatif maupun pilpres dilakukan saat ini, Partai Golkar maupun Ical sebagai capres memang mendapat elektabilitas yang tinggi. Hal itu terlihat dari hasil jajak pendapat berbagai lembaga survei.

Hasil jajak pendapat Lingkaran Survei Indonesia, Partai Golkar diklaim berada di posisi teratas dengan elektabilitas 20,9 persen. Survei Soegeng Sarjadi Syndicate , Golkar juga disebut berada di posisi pertama dengan angka 23 persen.

Adapun terkait capres, berdasarkan survei LSI, Ical masih berada di posisi ketiga dengan angka 17,5 persen. Terakhir, Asia Pacific Association of Policial Consultants menyebut Ical telah berada di urutan teratas dengan perolehan angka 22 persen.

"Tapi kan pemilunya masih dua tahun mendatang. Dalam dunia politik, dua tahun kedepan bisa terjadi masalah-masalah," kata Akbar.

Akbar mengatakan, partai harus menjaga tren kenaikan elektabilitas itu hingga pemungutan suara dilakukan. Meski demikian, partai juga harus siap mengambil langkah-langkah jika di tengah jalan terjadi masalah yang mengakibatkan penurunan elektabilitas.

"Tentu para pemangku kepentingan partai perlu lihat situasi yang ada, mendiskusikan lalu mencari solusi yang terbaik. Kalau itu ada (masalah). Harapan kami tren naik ini bisa dijaga sampai 2014," kata Akbar.

Akbar menilai pemilu legislatif yang menentukan penetapan capres. Pasalnya, untuk mengusung capres dan cawapres sendiri, parpol harus mendapat 20 persen kursi di parlemen atau 25 persen perolehan suara sah nasional. Dengan demikian, harus dilihat dulu perolehan suara Golkar dalam Pileg.

"Bilamana suara tidak tercapai dan parpol masih akan terus memberikan dukungan kepada calon (Ical) maka harus mengajak parpol lain untuk berkoalisi seperti tahun 2009," pungkas Akbar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com