Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aburizal: Saya Siap Jadi Presiden

Kompas.com - 30/05/2012, 06:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Aburizal Bakrie sekali lagi menyatakan siap untuk 2014. ”Saya siap menjadi presiden tahun 2014. Dengan kekuatan dan dukungan yang besar dari partai, saya yakin bisa menjalankan amanat memajukan bangsa Indonesia,” kata Aburizal di Ciamis, Jawa Barat, Selasa (29/5/2012).

Dalam perjalanan dengan nama sandi Safari Jabar Partai Golkar di Ciamis, Aburizal sempat memberikan orasi kewirausahaan di Universitas Galuh dan bertemu dengan ulama dari berbagai pesantren di Ciamis.

Aburizal mengatakan bahwa sejauh ini ia sangat yakin bisa menjalankan amanat itu. Dengan kapasitasnya sebagai pengusaha, mantan menteri, dan organisasi lainnya, ia yakin bisa ikut menyumbangkan tenaganya bila terpilih sebagai presiden. Ditambah dengan dukungan anggota Partai Golkar dari berbagai daerah, ia yakin bisa menjalankan amanah yang dicita-citakan partai.

”Keputusan permanennya akan ditetapkan dalam Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar tanggal 29 Juni 2012,” katanya.

Kader Partai Golkar yang juga Ketua Komisi II DPR, Agun Gunandjar Sudarsa, mengatakan, dukungan untuk Aburizal sangat besar. Ia dianggap banyak kader partai sebagai yang terbaik saat ini. ”Kami yakin, dengan prestasi dan tingkat popularitasnya yang tinggi, Aburizal pantas menjadi presiden tahun 2014 mendatang,” katanya.

Sementara itu, Partai Amanat Nasional (PAN) mulai membahas strategi pemenangan Hatta Rajasa sebagai satu-satunya kandidat presiden dari partai tersebut. Targetnya adalah kepengurusan partai sampai ke RT dan RW.

Dalam Rapat Koordinasi Nasional Badan Pengembangan Organisasi dan Keanggotaan (BPOK) PAN di Jakarta, Minggu (27/5/2012), Hatta menyatakan, penetrasi organisasi harus sampai pelosok untuk menjangkau konstituen. BPOK wajib mengembangkan infrastruktur partai hingga ke tingkat subrayon. ”Ini dikaitkan dengan 2014. Sukses pemilu dilanjutkan dengan pilpres,” kata Hatta.

Ketua Majelis Pertimbangan Pusat PAN Amien Rais memompa semangat para kader PAN dalam pidatonya. Ia mengatakan, sebagai partai yang dilahirkan oleh reformasi, sudah saatnya bagi PAN untuk tampil lebih dari urutan kelima selama dua pemilu terakhir.

Hatta mengatakan, sesuai dengan hasil rakernas, PAN menargetkan 77 kursi di DPR yang berarti satu kursi di setiap daerah pemilihan. ”Tahun 2012 adalah tahun bekerja. Baru akhir 2013 kami bicara politik, menyatakan kesiapan kami soal capres kepada publik,” katanya.

Hatta capres tunggal

Wakil Ketua Umum PAN Drajad Wibowo mengatakan, rakernas sudah dengan suara bulat menetapkan Hatta Rajasa sebagai capres tunggal dari PAN. Keputusan itu sudah final walau Hatta sendiri tidak pernah secara gamblang mengungkapkan kesiapannya.

”Kalau diam, itu artinya iya. Pak Hatta tidak pernah kecewakan rakernas,” Amien Rais menambahkan. (EDN/CHE)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Nasional
    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    Nasional
    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Nasional
    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    Nasional
    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    Nasional
    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasional
    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    Nasional
    Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

    Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

    Nasional
    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Nasional
    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Nasional
    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Nasional
    Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Nasional
    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Nasional
    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Nasional
    KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

    KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com