Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahtiar Effendy: Capres Tua Muda Tak Ada Bedanya

Kompas.com - 25/05/2012, 11:40 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Bahtiar Effendy menilai perdebatan regenerasi kepemimpinan di Pemilu 2014 tidak tepat. Menurut Bahtiar, calon presiden berusia muda atau tua sama saja.

"Saya tidak tahu yang diperlukan sekarang ini (capres) tua atau muda. Bagi saya, nggak ada bedanya tuh yang tua dengan yang muda," kata Bahtiar saat diskusi "Regenerasi dan Estafet Kepemimpinan Nasional" di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (25/5/2012).

Bahtiar mengatakan, tokoh nasional yang berusia tua saja masih bisa tergelincir. Padahal, mereka sudah mempunyai investasi, pengalaman, dan kematangan. Sebaliknya, kata dia, tokoh muda malah mengulangi kesalahan seniornya.

"Yang sudah punya modal masih bisa tergelincir. Apalagi yang muda-muda, yang investasinya belum cukup banyak, pengalaman belum begitu dalam. Ketidaksabaran, ketidakmatangan, ketergesa-gesaan. Kalau kita lihat 14 tahun terakhir itu melekat pada generasi muda," kata Bahtiar.

Dahulu, kata Bahtiar, ia memprediksi akan banyak muncul calon pemimpin negara berusia muda dengan sistem pemilihan kepala daerah secara langsung. Nyatanya, lanjut dia, hal itu tidak terjadi lantaran ketidaksabaran untuk mematangkan diri.

"Baru memimpin daerah lima tahun, tujuh tahun, sudah ingin buru-buru ke Jakarta. Ini ketidaksabaran. Saya kira kalau kita lihat wacana tidak lagi muda dan tua. Yang kita perlukan orang-orang yang sungguh-sungguh memperlakukan jabatan jadi amanah, tidak memperlakukan jabatan jadi komoditi, sebagai pekerjaan. Jadi, bukan soal alih generasi, tapi orang-orang yang punya komitmen baru," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com