Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanadri Tunggu Kepastian Jalur Tali ke Puncak Everest

Kompas.com - 14/05/2012, 14:46 WIB
Harry Susilo

Penulis

BASE CAMP EVEREST, KOMPAS.com - Para pendaki 7 Summits Expedition atau Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia dari Wanadri masih menunggu kepastian jalur tali (fixed rope) dari Kamp IV menuju puncak Everest (8.848 meter di atas permukaan laut) dapat terpasang sebelum mulai meninggalkan Base Camp Everest. Jika jalur sudah terpasang tim diperkirakan dapat mencapai puncak pada 19 Mei mendatang.

Wartawan Kompas Harry Susilo melaporkan, pendaki profesional asal Jepang yang juga pemandu dari Mountain Experience Hiroyuki Kuraoka mengatakan, jalur tali hingga South Col (Kamp IV) sudah terpasang.Namun, jalur tali dari Kamp IV menuju puncak belum ada. Kami baru bisa memastikan jalur tali dapat terpasang sore ini, setelah berkoordinasi dengan agen komersial pendakian lainnya, ujar Hiro, Senin (14/5/2012), DI Base Camp Everest, Nepal.

Pendaki tim 7 Summits Expedition Indonesia terbagi dua kelompok, yakni Ardeshir Yaftebbi dan Fajri Al Luthfi dari sisi selatan serta Iwan Irawan dan Nurhuda dari sisi utara. "Baik dari jalur selatan maupun utara hingga saat ini masih menunggu tali ke puncak terpasang," kata Ardeshir.

Menurut Hiro, periode cuaca baik diperkirakan pada 17-19 Mei. Jika tidak ada kendala, sherpa akan memasang jalur tali dari kamp IV menuju puncak pada 17-18 Mei. "Jika tali sudah terpasang, akan banyak pendaki yang akan menuju puncak pada 19 Mei karena cuaca diperkirakan sangat baik," ucap Hiro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com