Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen DPR Ditanya KPK Seputar Gaji Wa Ode

Kompas.com - 24/04/2012, 17:54 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Nining Indra Saleh menjalani pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi selama sekitar lima jam terkait kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang melibatkan anggota DPR, Wa Ode Nuryahati. Nining diperiksa sebagai saksi untuk Wa Ode.

Seusai pemeriksaan, Nining mengaku ditanya seputar hak keuangan yang diterima Wa Ode sebagai anggota Dewan. "Hanya, misalnya, gajinya berapa. Hanya normatif saja kok," kata Nining di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (24/4/2012).

Selebihnya, kata Nining, penyidik KPK mengajukan pertanyaan seputar administrasi, termasuk soal tenaga ahli atau tenaga asistensi yang dimiliki Wa Ode selama bertugas di DPR. Ia mengaku tidak ditanya seputar dugaan pencucian uang yang dilakukan Wa Ode.

KPK menjerat Wa Ode dengan kasus korupsi baru. Politikus Partai Amanat Nasional itu ditetapkan sebagai tersangka kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU). Penetapan Wa Ode sebagai tersangka TPPU ini merupakan hasil pengembangan penyidikan kasus suap pengalokasian dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (PPID) yang juga melibatkan Wa Ode. Saat menyelidiki kasus dugaan penerimaan suap PPID oleh Wa Ode tersebut, KPK menemukan harta Wa Ode yang terindikasi tindak pidana korupsi.

Secara terpisah, Wa Ode membantah melakukan tindak pidana pencucian uang. Melalui kuasa hukumnya, Wa Ode Nurzainab, mantan anggota Badan Anggaran DPR itu menilai penetapannya sebagai tersangka itu bermotif politik. "Baru menyebut nama Anis Matta, sudah jadi tersangka lagi. Bagaimana kalau nanti menyebut nama lain? Enggak tahu, deh," kata Nurzainab.

Belum lama ini Wa Ode mengungkap dugaan keterlibatan Wakil Ketua DPR Anis Matta dalam kasus dugaan suap PPID.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

    Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

    Nasional
    Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

    Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

    Nasional
    Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

    Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

    Nasional
    Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

    Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

    Nasional
    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

    Nasional
    Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

    Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

    Nasional
    Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

    Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

    Nasional
    Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

    Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

    Nasional
    Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

    Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

    Nasional
    Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

    Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

    Nasional
    SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

    SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

    Nasional
    Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

    Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

    Nasional
    Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

    Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

    Nasional
    KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

    KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

    Nasional
    Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

    Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com