Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Wawancara "Kompas" dengan Zaini Abdullah

Kompas.com - 22/04/2012, 19:39 WIB
Mohamad Burhanudin

Penulis

BANDA ACEH, KOMPAS.com — Komisi Independen Pemilihan Aceh, Selasa (17/4/2012), akhirnya menetapkan Zaini Abdullah, mantan Menteri Luar Negeri Gerakan Aceh Merdeka, sebagai calon gubernur Aceh terpilih untuk periode 2012-2017. Zaini yang menggandeng Muzakir Manaf yang juga mantan Panglima GAM  meraih suara signifikan, yaitu 55,78 persen dalam Pilkada Aceh.

Di tangan bekas pucuk pimpinan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itulah nasib Aceh lima tahun ke depan dipertaruhkan. Bagi Zaini, ini tentu sebuah pencapaian politik tersendiri setelah periode konflik RI-GAM yang memaksanya harus empat tahun hidup di hutan, dan 30 tahun menghabiskan waktu di pengasingan di luar negeri.

Dokter Zaini, begitulah dia biasa dipanggil, harus menyelesaikan masalah-masalah mendasar di Aceh yang kompleks. Perdamaian yang rapuh, kemiskinan, dan korupsi adalah serentetan persoalan di Aceh yang sampai saat ini belum terselesaikan.

Nah, apa rencana Zaini dalam masa kepemimpinannya di Aceh lima tahun ke depan? Berikut petikan wawancara Kompas dengan pria kelahiran Pidie, 72 tahun silam itu, Selasa lalu di Banda Aceh.  

 

Bagaimana perasaaan Anda setelah ditetapkan sebagai gubernur terpilih oleh KIP (Komisi Independen Pemilihan) Aceh?

 

Saya berterima kasih kepada keputusan yang dibuat KIP. Dan kami mengucap syukur alhamdulillah, demikian pula kepada seluruh masyarakat Aceh yang telah memercayai saya untuk memegang pucuk pimpinan di Aceh. Tak lupa juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait, tim sukses, dan media yang tak kenal lelah dalam memberikan informasi melalui media.

Saya tentu senang dan terharu sekali dengan keputusan tersebut walaupun ini telah kami dapat dari hasil-hasil survei LSI pada malam itu.  

 

Pada tahun pertama, apa yang akan Anda lakukan?  

 

Pada tahun-tahun pertama kepemimpinan kami ini, prioritas kebijakan yang akan kami lakukan adalah terus menjaga perdamaian yang hakiki dan menyeluruh bagi seluruh rakyat Aceh.

Kemudian, kami juga memprioritaskan masalah perekonomian rakyat, termasuk di dalamnya masalah kesehatan, pendidikan, pertanian, tata kelola pemerintahan, dan konsolidasi regulasi, dan lain sebagainya. Sesuai visi dan misi yang telah kami tetapkan.

Sesuai yang kami sampaikan kepada masyarakat di dalam kampanye, kami juga akan mengurangi faktor-faktor kemiskinan. Kemudian juga masalah pengangguran. Jadi, tujuan utama kami adalah masyarakat menengah ke bawah agar ada peningkatan perekonomian mereka. Perbaikan hasil petani, pekebun, dan nelayan, serta untuk rakyat kecil korban konflik dan tsunami, yang mengalami kemiskinan, yang sebagian besar angkanya ada di pedesaan, juga sebagian di perkotaan

Konkretnya?

Kami tentu  akan mengadakan perbaikan pada struktur dan administrasi dan cara kerja. Ini APBA (Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh) kami fokuskan. Kenapa di Aceh ini ada begitu banyak uang, dari hibah-hibah, tetapi  kemiskinan justru terjadi di Aceh.

Kemudian, kami juga akan lihat hasil bumi di Aceh. Ada demikian banyak hasil bumi di Aceh, tetapi rakyat kecil dalam keadaan miskin. Ini yang akan kami lihat, di mana letak kesalahan tersebut.

Kesalahan itu ada di mana?

Tepatnya tak bisa saya katakan di sini. Mungkin nanti saat sudah bekerja, kami akan mengetahui di mana letak kesalahan. Demikian pula pada sisi manajemen, yaang semestinya mereka berjalan menurut apa yang diprogramkan partai.

Kemudian, faktor-faktor meningkatnya korupsi, ini juga suatu hambatan sehingga tak bisa dicapai sesuai semestinya.

Angka korupsi di Aceh tinggi, apa yang akan dilakukan?

Tujuan kami nanti setelah pelantikan, kami akan membina good governance dan clean government, juga ditambah dengan disiplin. Itu yang harus ditancapkan sebagai momen yang harus dikejar. Semua harus bekerja secara disiplin. Dengan demikian, mereka yang bekerja bertanggung jawab dari awal hingga selesai.

Langkah kongkret membangun pemerintahan yang bersih?

Itu tak bisa serta merta. Berilah waktu. Ini secara bertahap saya kira, dan bergantung taraf mana dan di mana terjadinya keadaan tersebut. Sejak semula kami mengatakan bahwa pemerintahan ini akan kami pimpin, dan tujuannya adalah mengurangi itu semua dan dihapus, serta menurunkan korupsi.

Persoalan di Aceh adalah tingginya proporsi anggaran di Aceh untuk belanja rutin dan gaji pegawai. Birokrasi gemuk. Apakah akan ada reformasi birokrasi?

Yang saya lihat, seperti saat saya lama di luar negeri, kami akan mencoba memperbaiki birokrasi yang ada di Aceh. Kami akan mencoba mempermudah sistem birokrasi di Aceh. Karena seperti yang kami lihat sekarang, untuk mendapatkan izin lama sekali dan mesti harus dilicinkan dengan uang, bersalaman di bawah meja. Sesuatu yang tak seharusnya ada. Jika tidak dihapuskan akan gagal.

Ini sistem yang harus kami tegaskan, kami daerah syariah. Jangan hanya lips servic syariah. Akan tetapi, dilaksanakan ajaran Islam itu. Kami akan adakan diskusi, ikut sertakan semua pihak, termasuk soal-soal akidah, pendidikan, ekonomi, kami nanti akan pilah-pilah, siapa saja yang mempunyai kemahiran.

Proporsi anggaran pembangunan kecil, apa yang akan Bapak lakukan?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok Email Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok Email Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

Nasional
Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com