Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPT: Bali Cukup Aman

Kompas.com - 19/03/2012, 12:08 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Ansyaad Mbai menjamin wilayah Bali tetap aman untuk dikunjungi wisatawan. Pihaknya masih terus memburu buronan teroris lain yang bersembunyi di Bali maupun wilayah lain.

"Cukup aman. Ini kan (para buronan teroris) sudah berhasil dilumpuhkan," kata Ansyaad sebelum rapat dengar pendapat di Komisi III DPR, Senin (19/3/2012).

Meski BNPT menilai Bali tetap aman, Ansyaad tak dapat melarang jika ada negara lain mengeluarkan peringatan lawatan (travel warning) di Bali. Pihaknya akan berusaha menangkap buronan lain sebelum melakukan teror.

Ansyaad menyebut masih banyak buronan teroris yang tergabung dalam kelompok yang merampok Bank CIMB Niaga di Medan dan pengeboman di Solo yang bersembunyi di wilayah Bali. Ada pula yang telah keluar dari Bali. Mereka, kata dia, juga memegang senjata api.

Sebelumnya, tim Densus 88 Antiteror menembak mati lima terduga teroris di dua lokasi di Bali. Mereka yang dilumpuhkan di daerah Gunung Sapotan, Denpasar, adalah Hn (32 tahun, asal Bandung), dan Ag (30). Adapun tersangka di Jalan Danau Poso, Sanur, adalah UH alias Kapten, DD, dan M alias Abu Hanif (30).

Saat ditangkap para pelaku merencanakan perampokan di Bali Money Changer di Jalan Sriwijaya, Kuta, dan toko emas di Uluwatu, Jimbaran. Dari tangan para pelaku disita 2 pucuk senjata api FN, 2 magasin, 48 butir peluru kaliber 9 mm, dan penutup wajah.

"Kalau itu (penyergapan) terlambat sedikit, Anda bisa bayangkan gaungnya itu. Mercon saja udah luar biasa," kata Ansyaad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

    SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

    Nasional
    DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

    DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

    Nasional
    Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

    Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

    Nasional
    DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

    DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

    Nasional
    KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

    KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

    Nasional
    Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

    Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

    Nasional
    Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

    Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

    Nasional
    Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

    Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

    Nasional
    MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

    MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

    Nasional
    Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

    Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

    Nasional
    Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

    Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

    [POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

    Nasional
    Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

    Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com