Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Anugerah Diduga Terlibat Korupsi Vaksin Flu Burung

Kompas.com - 18/03/2012, 23:21 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- PT Anugerah Nusantara, yang banyak disebut dalam kasus dugaan korupsi wisma atlet dan fasilitas olahraga Hambalang, kini juga diduga terlibat dalam kasus dugaan korupsi pengadaan fasilitas prosuksi, riset, dan alih teknologi, vaksin flu burung 2008-2010.

Dari informasi yang ditelusuri Kompas di Badan Pemeriksa Keruangan (BPK), Kementerian Kesehatan dan sebuah BUMN farmasi, Minggu (18/3/2012) malam ini, Nazaruddin, pemegang saham PT Anugerah Nusantara (AN), diduga terlibat dalam rekayasa pemenang proses tender peralatan tersebut yang memenangkan tender senilai Rp 718,8 miliar.

Bahkan, AN juga terlibat dalam penggelembungan biaya (mark up) senilai Rp 314 miliar dalam proyek pengadaan fasilitas produksi, riset dan alih teknologi vaksin Flu Burung.

Ketua BPK Hadi Purnomo yang dikonfirmasi Kompas, membenarkan bahwa BPK tengah menjalankan audit terhadap proyek tersebut. Namun, ia mengaku belum mendapat laporan.

Anggota BPK Rizal Djalil membenarkan adanya temuan-temuan terkait audit terhadap pengadaan proyek pengadaan vaksin Flu Burung tersebut. Akan tetapi, ia tidak mau berkomentar. "Tunggu laporan resmi BPK ke DPR dan penegak hukum ya," ujarnya, Mnggu sore tadi.

Pengacara Nazaruddin, Junimart Girsang, menepis kliennya terlibat lagi dalam kasus pengadaan produksi vaksin Flu Burung. "Sejak Pak Nazaruddin menjadi anggota DPR, PT AN sudah dibeli oleh Pak Anas Urbaningrum, Ketua DPP Partai Demorat," kata Junimart.

Menurut Junimart, urusan PT AN saat ini menjadi tanggung jawab Anas Urbaningrum. "Klien saya tak tahu menahu soal vaksin Flu Burung," tambahnya.

"Sejak dibeli Pak Anas, tanggung jawab PT AN beralih Pak Anas Urbaningrum," lanjutnya.

Benarkah Anas dan Nazaruddin juga terlibat dalam pengadaan proyek Vaksin Flu burung? Belum ada yang bisa memastikan keterlibatan Anas. Anas sendiri, hingga Minggu malam belum mau merespon pertanyaan kompas lewat BBM maupun telepon selulernya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    Nasional
    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Nasional
    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Nasional
    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com