Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tugas TNI di Lebanon

Kompas.com - 14/03/2012, 23:38 WIB
Iwan Santosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Satuan tugas (satgas) TNI yang akan diberangkatkan ke Lebanon terbagi dalam dua satgas.

Satgas tersebut yakni Force Headquarters Support Unit (FHQSU) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXVI-E1 dan Satgas Force Protection Company (FPC) TNI Kontingen Garuda XXVI-E2/Unifil Lebanon.

Kepala Dinas Penerangan Umum (Kadispenum) Puspen TNI Kolonel (Cpl) Minulyo Suprapto, dalam percakapan di Jakarta, Rabu (14/3/2012), menjelaskan, FHQSU di daerah operasi nantinya akan memiliki tugas menyelenggarakan kegiatan pelayanan administrasi tingkat markas Unifil.

"Tugasnya meliputi pelayanan di perpustakaan, internet, ruang makan, gymnasium, dan kegiatan protokoler," kata Minulyo.

Di samping itu, Satgas FHQSU juga melayani logistik yang meliputi akomodasi bagi semua staff officer, pelayanan di Unifil Meeting Conference Center (UMCC), penataan dan ketertiban kamp, laundri, manajemen International Dining Hall, serta manajemen aset Unifil HQ yang menjadi tanggung jawab FHQSU Commander.

Minulyo menambahkan, Satgas FPC bertugas sebagai Satuan Pengamanan dan Pengawalan Markas Besar Unifil. Tugas tersebut meliputi penjagaan di main gate, patroli di Markas Unifil, serta pengamatan di observation post. Tugas lainnya adalah menyiapkan tim penanggulangan huru-hara dan tim reaksi cepat yang siap digerakkan setiap saat.

Mereka juga mengawal semua aset Force Commander dan Escort terhadap pejabat dan tamu resmi Unifil yang ditunjuk.  

Satgas FHQSU berkekuatan 150 orang dipimpin oleh Kolonel (Inf) Karmin Suharna dan Satgas FPC berkekuatan 50 orang dipimpin oleh Mayor (Inf) Yuri Elias Mamahi akan melaksanakan latihan selama empat minggu mulai dari 14 Maret 2012 di Bogor, Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com