Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Singo Edan" Mencari Keadilan!

Kompas.com - 13/03/2012, 06:54 WIB

oleh Rini Kustiasih

Singo Edan ojok digarai! Nek digarai, ngerti dhewe akibate!” Jangan bikin gara-gara dengan Singo Edan, jika bikin gara-gara, tahu sendiri akibatnya! Begitulah ungkapan kekesalan sekaligus kepedihan Indra Azwan (53), pria asal Blimbing, Malang, Jawa Timur.

Ia nekat berjalan kaki dari Malang ke Jakarta untuk menuntut keadilan bagi anaknya dan mengembalikan uang Rp 25 juta kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Indra yang lekat dengan atribut ”Singo Edan”—julukan bagi klub sepak bola Arema—telanjur digarai dengan tidak tuntasnya kasus hukum tabrak lari yang menimpa anaknya, Rifki Andika (12), oleh Joko Sumantri, seorang polisi, tahun 1993. Saat itu Joko berpangkat letnan satu, atau kini inspektur satu. Saat ini Joko berpangkat komisaris.

”Hati saya hancur. Saya enggak bisa membayangkan betapa sakitnya anak saya diperlakukan seperti itu. Setelah ditabrak, kok, ditinggal begitu saja,” ujarnya setengah memekik.

Rifki ditabrak saat akan menyeberang pulang seusai belajar kelompok di Jalan S Parman, Malang.

Indra, yang kehilangan anak sulungnya ini, Sabtu (10/3/2012), beristirahat di Cirebon, Jawa Barat, setelah 22 hari berjalan kaki. Ia berangkat dari Malang, 18 Februari 2012. Ketika dihubungi kembali, Senin sore, ia sudah sampai di Pamanukan, Subang, Jawa Barat.

Di dalam mushala sebuah SPBU di Jalan Brigjen Darsono, Cirebon, Indra membersihkan lecet di kakinya dengan mengusapi alkohol dan mengganti plester. Ketika plester itu dibuka, tampaklah lubang-lubang merah berair di telapak kakinya. Kuku jari kelingking yang sebelah kiri bahkan hampir copot. ”Semestinya saya memakai sepatu ukuran 40, tetapi rusak di tengah jalan. Ini saya pakai sepatu cadangan ukuran 39, agak kekecilan,” ujarnya.

Untuk perjalanan Malang-Jakarta yang berjarak 887 kilometer, Indra membawa uang Rp 670.000. Istrinya, Betty Bernatiani (44), memaksa Indra agar mau membawa Rp 600.000 dari keuntungan lapak kelontong mereka. Sisanya, Rp 70.000, adalah uang pribadi Indra. ”Saya enggak khawatir kurang makan. Di jalan nanti banyak sekali yang memberi makan, minum, bahkan ada yang memberi uang,” ujarnya.

Jika lelah berjalan dan malam menjelang, Indra selalu mencari SPBU terdekat. Biasanya ia tidur di mushala atau lantai kosong di teras kantor SPBU. Di mana saja asal ada ruang untuk berselonjor, Indra memanfaatkannya. Untuk sekadar menghangatkan badan, ia mengenakan sarung yang dibawanya dari rumah. Ia membawa tiga celana panjang dan empat kaus bergambar Singo Edan, lambang kebanggaan Arema (Arek Malang).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menkominfo Lapor ke Jokowi, Sudah Turunkan 1,9 Juta Konten Judi Online

Menkominfo Lapor ke Jokowi, Sudah Turunkan 1,9 Juta Konten Judi Online

Nasional
PDI-P Anggap Pertemuan Puan dan Jokowi di WWF Bagian Tugas Kenegaraan

PDI-P Anggap Pertemuan Puan dan Jokowi di WWF Bagian Tugas Kenegaraan

Nasional
Projo Sebut Jokowi Sedang Kalkulasi untuk Gabung Parpol

Projo Sebut Jokowi Sedang Kalkulasi untuk Gabung Parpol

Nasional
Ingatkan Kasus Covid-19 Masih Ada, Kemenkes Imbau Tetap Lakukan Vaksinasi

Ingatkan Kasus Covid-19 Masih Ada, Kemenkes Imbau Tetap Lakukan Vaksinasi

Nasional
Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Judi Online, Ketuanya Menko Polhukam

Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Judi Online, Ketuanya Menko Polhukam

Nasional
PPP Kecewa MK Tolak Gugatannya Terkait Pileg 2024

PPP Kecewa MK Tolak Gugatannya Terkait Pileg 2024

Nasional
Disiapkan PKB Maju Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Masih Diproses ...

Disiapkan PKB Maju Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Masih Diproses ...

Nasional
Djoko Susilo Ajukan PK Kedua, Pengacara: Ada Novum yang Bisa Membebaskan

Djoko Susilo Ajukan PK Kedua, Pengacara: Ada Novum yang Bisa Membebaskan

Nasional
Rakernas Pertama Tanpa Jokowi, PDI-P: Tidak Ada Refleksi Khusus

Rakernas Pertama Tanpa Jokowi, PDI-P: Tidak Ada Refleksi Khusus

Nasional
Ida Fauziyah Sebut Anies Baswedan Masuk Radar PKB untuk Pilkada DKI 2024

Ida Fauziyah Sebut Anies Baswedan Masuk Radar PKB untuk Pilkada DKI 2024

Nasional
Soal Undangan Jokowi ke Rakernas PDI-P, Puan: Belum Terundang

Soal Undangan Jokowi ke Rakernas PDI-P, Puan: Belum Terundang

Nasional
Kata Kemenkes soal Gejala Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2 yang Merebak di Singapura

Kata Kemenkes soal Gejala Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2 yang Merebak di Singapura

Nasional
Dewas Sebut KPK Periode Sekarang Paling Tak Enak, Alex: Dari Dulu di Sini Enggak Enak

Dewas Sebut KPK Periode Sekarang Paling Tak Enak, Alex: Dari Dulu di Sini Enggak Enak

Nasional
MK Sebut 106 Sengketa Pileg 2024 Masuk ke Tahap Pembuktian Pekan Depan

MK Sebut 106 Sengketa Pileg 2024 Masuk ke Tahap Pembuktian Pekan Depan

Nasional
Ingatkan Tuntutan Masyarakat Semakin Tinggi, Jokowi: Ada Apa 'Dikit' Viralkan

Ingatkan Tuntutan Masyarakat Semakin Tinggi, Jokowi: Ada Apa "Dikit" Viralkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com